Isu BBM Naik adalah salah satu hal yang saat ini menjadi bahan perbincangan yang dahsyat di media online , media sosial, dan di khalayak umum. Mulai dari kebijakan pemerintah, keluhan rakyat, demonstrasi, ekonomi, dan banyak hal lainnya.
Indonesia tidak bisa selamanya mengandalkan bahan bakar minyak (BBM) sebagai energi utama. Karena itu, perlu energi alternatif untuk menopang kebutuhan hidup masyarakat.
Di tengah sulitnya perekonomian bangsa akibat meningkatnya harga BBM, seorang anak muda Tanah Air berhasil mengembangkan alat yang mampu menghemat bahan bakar hingga 12,7 persen.
Inovasi teknologi yang dinamakan Hidrogen-Hidrogen Oksida (HHO) Generator itu merupakan teknologi penghemat bahan bakar yang diteliti seorang ilmuwan Amerika Serikat, Stanley Meyer, pada 1884.
Kini, tepatnya sejak 2009, alat tersebut dikembangkan di Indonesia oleh seorang anak muda bernama Bambang Erbata Kalingga. Melalui uji coba yang dilakukan, sepeda motor Yamaha Mio dan mobil Daihatsu Espas miliknya berhasil menghemat BBM hingga 12,7 persen.
“Semoga ini bermanfaat. Saya sudah memakai ini sejak 22 Januari 2009 dengan menggunakan Yamaha Mio. Sekarang motor saya 50 kilometer per liter bensin dalam Kota Jakarta,” ujar Bambang dalam keterangan yang dikutip Okezone dari laman facebooknya.
[columns count=”2″]
[column_item][image src=”https://kampoengngawi.com/images/news/inovasi-bahan-bakar-indonesia.jpg” width=”300″ title=”” align=”right”][/column_item]
[column_item][image src=”https://kampoengngawi.com/images/news/inovasi-bahan-bakar-indonesia-2.jpg” width=”300″ title=”” align=”left”][/column_item]
[/columns]
Uji coba yang dilakukan ini mendapat pengakuan dari Pembangkit Lustrik Tenaga Diesel (PLTD) yang merupakan badan usaha miliki negara bahwa mesin itu mampu menghemat kendaraan hingga 12,7 persen.
Tentu saja, kata pria yang berdomisili di Pamulang itu, apabila Indonesia bisa menggunakan teknologi tersebut untuk berbegai kebutuhan, tentu akan menghemat keuangan negara dan meningkatkan perekonomian bangsa.
Seperti diketahui, teknologi dahsyat dari air menjadi bahan bakar ini sudah ditemukan pada 1884 oleh para ilmuwan di AS, sebagai energi yang ramah lingkungan, murah, dan mudah didapat di semua tempat penjuru dunia.
“Dari ide para ilmuwan itulah, kami terus mengembangkan teknologi ini menjadi alat yang sederhana, sehingga dapat digunakan dengan mudah, selain juga kami menyediakan alat untuk dipasang di kendaraan bermotor, baik bensin atau solar tanpa harus melakukan modifikasi mesin,” tuturnya.
Sekarang Bambang dan tim sedang melakukan beberapa percobaan bagaimana bahan bakar mobil dan motor bisa hemat hingga 60 persen. Bahkan saat ini sedang dilakukan uji coba teknologi hemat bahan bakar bagi motor matik hemat hingga 100 persen.
|OkeZone