Pemerintah menargetkan groundbreaking pembangunan ruas tol Solo-Ngawi-Kertosono dapat segera dilakukan awal Mei mendatang untuk mempercepat terhubungnya seluruh ruas tol tran Jawa.
Groundbreaking Tol Solo-Ngawi-Kertosono Mulai Awal Bulan Depan. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Achmad Gani Ghazali mengatakan akhir pekan lalu surat persetujuan pengalihan saham dari PT Thiess Contractor Indonesia kepada PT Jasa Marga dan PT Waskita Karya telah ditandatangani menteri PU-Pera.
Seperti dilansir oleh Bisnis.com, Dengan dikeluarkannya persetujuan resmi dari pemerintah, proses perpindahan saham dapat segera dilakukan secara sah oleh kedua pihak. Menurut Ghani, dengan demikian setidaknya groundbreaking pengerjaan kedua ruas tol tersebut dapat dilakukan awal Mei mendatang.
“ Sudah ditandatangani pak menteri, awal Mei akan groundbreaking,” katanya, Minggu (12/4/2015).
Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga David Wijayatno mengatakan akhir Maret lalu telah dilakukan kesepakatan awal tentang harga saham yang akan diambil alih. Selanjutnya, pihaknya melakukan due diligence (uji tuntas) dari aspek legal, finansial, dan teknis atas pengambilalihan saham tersebut.
“Nilai sahamnya Rp439 miliar, setara pengeluaran mereka selama ini berdasarkan hasil audit akuntan publik,” katanya.
Menurutnya, jika berjalan lancar, penetapan akta jual beli dan penyaluran dana dapat dilakukan akhir bulan ini atau awal bulan depan. Dari total dana Rp439 miliar, Jasa Marga menanggung porsi 60%, sedangkan Waskita Karya 40%.
“Nanti tergantung hasil due diligence-nya seperti apa. Tapi insya Allah Groundbreaking dapat dilakukan awal bulan depan,” katanya.
Menurutnya, total biaya investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan kedua ruas tersebut mencapai Rp10 triliun. Seperti biasa, pihak perusahaan akan menanggung 30%, sedangkan 70% mengandalkan perbankan.
“Komposisi untuk equitas-nya tetap Jasa Marga 60% dan Waskita 40%, nanti akan dihitung berapa pinjaman masing-masing kepada perbankan,” katanya
Thiess merupakan pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 95% atas ruas Solo-Ngawi (90,1 km) dan Ngawi-Kertosono (87 km). Selebihnya dimiliki PT Ferino Putra. Thiess pun telah membentuk dua anak usaha untuk mengelola masing-masing ruas, yakni PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) dan PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ).
Untuk meningkatkan kelayakan finansial kedua ruas tersebut, pemerintah turut mengambil porsi untuk membangun kedua ruas tersebut. Untuk Solo Ngawi, kewajiban pemerintah adalah sepanjang 20 km, sedangkan pada Ngawi Kertosono 36 km.
Groundbreaking Tol Solo-Ngawi-Kertosono Mulai Awal Bulan Depan. Seluruh konstruksi untuk kedua ruas tersebut semula dijadwalkan dari Januari 2012 hingga September 2014. Meski progres pembebasan lahan kedua ruas tersebut telah mencapai sekitar 80%, progres konstruksi hingga saat ini baru 15% untuk Solo-Ngawi, dan 0% untuk Ngawi-Kertosono.
Thiess tidak lagi dapat melanjutkan investasinya di kedua ruas tersebut karena kelesuan bisnis utamanya di sektor batu bara.
|Images: 9 Ruas Tol Trans Jawa