Outbound Edukasi Remaja Islam Watualang sebagai Refleksi Hari Sumpah Pemuda. Foto-Hanifah
NGAWI – Sebuah kegiatan outbound edukasi digelar oleh Remaja Islam Watualang (Riswa) sebagai bentuk refleksi kaum muda pada ruang – ruang kreativitas, Minggu (29/10/2017) yang bertempat di lingkungan alam dusun Krajan Selatan, desa Watualang, Ngawi.
Riswa merupakan sebuah organisasi pemuda yang telah 1 tahun lebih 2 bulan ini aktif dengan agenda rutinnya tiap bulan. Kegiatan yang dilakukan secara rutin berbentuk kajian wawasan keislaman dan kebangsaan. Bertepatan dengan bulan Sumpah Pemuda ini, Riswa melakukan kegiatan Outbound Edukasi.
Sedikitnya 80 peserta yang terdiri dari anak-anak, remaja, dan dewasa ikut berpartisipasi dalam Outbound Edukasi dalam bentuk penjelajahan. Peserta terbagi menjadi 10 regu yang berjalan menyusuri kebun, sawah, dan lapangan untuk bertemu pada tiga titik pos yang telah disiapkan oleh panitia.
Pos pertama, pembekalan materi kebangsaan dan kepemudaan. Pos kedua, pembekalan latihan baris berbaris, dan pos ketiga games. Seruan yel-yel menggema sepanjang jalan menambah antusias peserta dan semakin memancarkan aura pemuda progresif.
Outbound Edukasi Remaja Islam Watualang sebagai Refleksi Hari Sumpah Pemuda. Puncak refleksi kegiatan outbound ditandai dengan adanya deklarasi teks Sumpah Pemuda yang dilaksanakan di akhir acara bertempat di halaman masjid besar Nurul Iman Watualang.
“Pada puncak acara tersebut, seluruh peserta mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Satu Nusa Satu Bangsa, pembacaan Teks Sumpah Pemuda dan ditutup dengan orasi kepemudaan,” terang Hanifah Hikmawati ketua Riswa.
Hanifah menyerukan spirit kepemudaan dalam orasinya yang identik dengan semangat dan kontribusi kebermanfaatan bagi sesama. Ia gelorakan bahwa pemuda merupakan agen perubahan yang mempunyai segudang tenaga atas aspirasinya dalam melanjutkan perjuangan bangsa di generasi sekarang dan yang akan datang.
“Seluruh pemuda harus peka dan memperhatikan segala bentuk ancaman dan tantangan globalisasi. Lebih-lebih hubungannya tentang perjuangan dan konsistensi, pemuda untuk terus teguh pada jalan kebaikan dan perubahan,” ujar Hanifah dengan lantang.
Ia juga menambahkan bahwa membangun loyalitas itu sangat penting. Bagaimanapun, yang akan melanjutkan perjuangan bangsa nantinya adalah generasi saat ini. Perlu pembekalan dan penggemblengan yang intensif untuk membentuk karakter mental jasadi dan ruhani yang kuat di setiap diri pemuda.
“Selanjutnya, segala bentuk pembekalan tersebut diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai upaya menjemput predikat kebermanfaatan umat,” tutup Hanifah dengan penuh semangat. (kn/han/cse)