Cemue Ngawi Turut Berpartisipasi dalam Acara Munas FLP di Bandung. Foto-Friliya
BANDUNG – Cemue Ngawi dan Forum Lingkar pena adalah media yang sama-sama mendukung gerakan literasi. Forum Lingkar Pena (FLP) yang berdiri lebih dari 20 tahun, sudah banyak berkontribusi untuk kemajuan literasi di Indonesia yang masih terbilang miris. Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 Negara di dunia dalam hal membaca, penelitian ini dilakukan oleh “Central Connecticut State University” pada Maret 2016 lalu.
Padahal, gerakan literasi adalah sebuah gerakan yang dimaksudkan untuk memberatas buta huruf dan kebodohan. Bila budaya literasi masih belum diterapkan dengan baik maka yang bisa kita lakukan adalah perubahan. Bergerak dan berkenalan dengan literasi, dimulai dari diri sendiri. Majunya sebuah Bangsa dapat diukur dari kecerdasan warga Negaranya. Bila sebuah Bangsa jauh dari literasi maka dapat dipastikan Bangsa tersebut akan sulit menjadi Bangsa yang maju. Dan sebuah Bangsa membutuhkan sosok-sosok yang membudayakan literasi untuk menyelamatkan Bangsanya dari kebodohan dan ketertinggalan.
Cemue adalah salah satu minuman hangat khas Ngawi, yang sudah ada sejak lama. Minuman ini hampir mirip dengan wedang Ronde, namun Cemue berbahan dasar dari santan sedangkan Wedang Ronde tidak menggunakan santan sebagai bahan dasarnya.
Terinspirasi dari nama minuman legendaries ini terciptalah “Cemue Ngawi”. Cemue Ngawi merupakan sebuah wadah bagi semua teman-teman khususnya yang ada di Ngawi untuk berekspresi lewat tulisan. Semua bebas berekspresi di Cemue Ngawi, semua jenis tulisan dapat dituangkan di Cemue Ngawi baik berupa puisi, cerpen, artikel, curhat tentang kehidupan dan sebagainya.
Gerakan literasi dari cemue Ngawi diharapkan dapat memompa semangat para pemuda yang berniat memajukan kota Ngawi lewat tulisan. Dan membuat para cemuist (sebutan untuk penulis di cemue) dapat saling berlomba untuk terus menulis dan share tulisan di cemue. Tulisan tersebut nantinya dapat diakses oleh siapapun, dan para cemuist berkesempatan besar untuk menularkan budaya literasi kepada para pembaca dan orang lain.
Gerakan kecil yang dilakukan para cemuist ini sudah mulai membuahkan hasil, terbukti dari jumlah cemuist yang terus bertambah dan diiringi bertambahnya karya berupa tulisan yang diupload. Dari gerakan kecil tersebut diharapkan nafas literasi dapat masuk dan nantinya dapat menjadi kehidupan di kota Ngawi bahkan menjalar ke seluruh Indonesia, tak menutup kemungkinan pula untuk menuju Internasional.
Cemue Ngawi Turut Berpartisipasi dalam Acara Munas FLP di Bandung. Dua cemuist (Anang dan Friliya) berkesempatan hadir dalam acara literasi akbar seperti Munas ke-4 FLP adalah sebuah pencapaian dan menjadi kebanggaan tersendiri. Kurang lebih 300 peserta dari seluruh daerah di Indonesia hadir dalam Munas FLP di Bandung, bahkan ada cabang FLP dari luar Negeri, FLP Cabang Yaman, FLP Cabang Mesir, dan FLP Cabang Saudi Arabia.
Pembukaan acara Munas FLP bertempat di Balai Kota Bandung. Peserta dianjurkan mengenakan batik atau pakaian adat daerah mereka masing – masing. Ada yang bahkan membawa makanan khas daerah untuk dibagi-bagikan kepada peserta lain untuk memperkenalkan daerahnya. Salah satu peserta asal Lampung, Betty memperkenalkan kopi khas daerahnya. (kn/friliya)