NGAWI — Bungkus plastik makanan ringan menjadi salah satu jenis sampah yang mudah ditemui, baik di lingkungan sekolah maupun rumah tangga. Pada umumnya sampah ini langsung dibuang atau dibakar.
Namun lain ceritanya ketika sampah tersebut berada di tangan mahasiswa KKN PPM UGM. Jadilah sampah bungkus makanan ringan itu menjadi tempat pensil yang bernilai guna.
KKN PPM UGM kali ini berlokasi di Kecamatan Kendal, Ngawi dengan Dosen Pembimbing Lapangan Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D. IPU.
Adapun temanya adalah “Harmoni Bumi dan Kehidupan: Pengarusutamaan Pemberdayaan Masyarakat melalui Optimalisasi Potensi Alam secara Berkelanjutan di Desa Patalan dan Desa Majasem Kecamatan Kendal”.
Atus berharap agar para mahasiswa, masyarakat dan siswa sekolah dapat membiasakan perilaku peduli terhadap lingkungan hidup dan sekitarnya. Mahasiswa KKN PPM UGM pun berusaha untuk menengahi persoalan ini dengan cara mengelola dan memanfaatkan kembali sampah-sampah plastik melalui pembuatan tempat pensil.
Dengan demikian, semuanya semakin menyadari akan pentingnya membuang sampah secara benar, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan berupaya reduce, reuse & recycle.
Kegiatan pembuatan tempat pensil yang berasal dari sampah bungkus makanan ringan ini bertujuan untuk mengedukasi siswa akan pentingnya pengelolaan sampah. Selain itu, ingin pula melatih daya kreatifitas serta kepedulian siswa dan kemampuan membuat barang bernilai.
Menurut PIC kegiatan Prima Pamungkas, mahasiswa KKN PPM UGM dari Prodi Teknologi Rekayasa Mesin Sekolah Vokasi UGM, kegiatan ini dilaksanakan di SD Negeri Patalan 2 kelas 5 dan kelas 6, 23 Januari 2024.
Menurut Pamungkas, alat yang diperlukan antara lain resleting 20 cm, lem tembak, solasi kertas, snack makanan ringan dengan panjang minimal 20 cm.
Cara pembuatannya dengan memotong bungkus plastik kemasan persegi panjang berukuran 20 cm x 10 cm, lalu menyatukan bungkus plastik dengan resleting 20 cm dengan menggunakan lem tembak.
Kemudian, membalik bungkus plastik terlebih dahulu dan merekatkan pinggiran tempat pensil menggunakan lem tembak dan solasi kertas. Selanjutnya membalikan lagi bungkus plastik. Tempat pensil pun sudah siap digunakan.
Siswa kelas 5 dan 6 merasa senang dan antusias berpartisipasi dalam kegiatan KKN ini. Pembuatan tempat pensil dari sampah plastik merupakan hal baru bagi mereka. Siswa SD Negeri Patalan 2 nampak tidak kesulitan untuk mempraktekkannya.
“Kegiatan ini menyenangkan dan seru karena siswa siswi secara antusias mau belajar hal baru dan sejak dini perlu ditanamkan sikap jiwa peduli lingkungan,” tambah Pamungkas.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan KKN PPM UGM, Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D. IPU. terus menyemangati para mahasiswa dan masyarakat untuk memiliki kebiasaan atau perilaku peduli terhadap lingkungan sekitar.
“Anak-anak perlu diberikan contoh kegiatan yang bersifat menyenangkan dan menarik. Ini seperti yang telah dicontohkan oleh mahasiswa KKN PPM Kelana Kendal,” jelas Atus.
Dosen Fakultas Kehutanan UGM ini pun mengapresiasi dukungan pihak sekolah melalui kegiatan karya siswa ini. Terlebih lagi, di saat mahasiswa KKN PPM UGM nantinya tidak lagi berada di lokasi tentu sekolahlah yang akan melanjutkannya.