Wilayah Ngawi ternyata menyimpan potensi minyak dan gas bumi cukup besar. Ini setelah salah satu rekanan Satuan Kerja Khusus (SKK) Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas bakal melakukan uji seismic di Kecamatan Pitu dan Karanganyar.
Diduga dua kecamatan di utara Bengawan Solo tersebut masuk blok Garuda dan blok Lengobiru. Uji kandungan minyak dan gas itu dipastikan mulus lantaran sudah terbit surat rekomendasi dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Ngawi bernomor 072/174/404/208/2014.
Bupati Budi Sulistyono dikonfirmasi mengatakan jika Ngawi diduga menyimpan potensi gas alam yang besar. Hal itu diketahui saat pemerintah melakukan foto satelit dan ditemukan tanda-tanda adanya sumur minyak di wilayah tersebut. Selain itu, Kecamatan Pitu dan Karanganyar juga banyak ditemukan fosil hingga semakin menguatkan daerah tersebut banyak mengandung migas. ‘’Untuk membuktikannya akan dilakukan penelitian dengan uji seismic 2D,’’ ungkapnya.
Kanang, sapaan akrabnya mengatakan uji seismic bakal memperjelas struktur bawah permukaan dan posisi sumber migas secara lebih akurat. Uji tersebut juga mengurangi risiko kegagalan pengeboran sumur eksplorasi maupun pengembangannya. Hal yang sama pernah dilakukan di wilayah Pangkur, Ngawi Kota, Geneng dan Paron. ‘’Kami berharap dua wilayah yang akan diuji itu memiliki sumber migas yang besar dan tidak gampang habis,’’ tambahnya.
Rahmad Didik Purwanto Kepala Kesbangpol Ngawi mengatakan surat rekomendasi penelitian tersebut sudah dikeluarkan sejak lama. Hanya saja belum dapat dilakukan karena terkendala izin dari Kementerian Kehutanan. Sebab mayoritas titiknya berada di tengah hutan masuk wilayah KPH Ngawi. ‘’Kami baru mengeluarkan surat perpanjangan. Sebab surat izin dari Kemenhut belum turun,’’ tegasnya.
Sementara, Hadi Suroso Kepala Dinas PU Pengairan Pertambangan dan Energi Ngawi mengatakan terkait dengan semburan sumur api di Desa Sidolaju hingga kini belum ada konfirmasi atau pemberitahuan rencana melakukan uji seismic atau penelitian mendalam tentang potensi migas di wilayah Widodaren itu. Namun, pihaknya sudah memperingatkan warga agar peka dengan tanda-tanda alam. ‘’Terutama saat mendengar suara gemuruh, jangan diteruskan dan berhenti,’’ ungkapnya.
Dia juga berharap surat rekomendasi dari Kemenhut segera turun agar kegiatan penelitian dan uji seismic 2D segera dilakukan dan diketahui hasilnya. Meski kecil kemungkinan pemkab bakal mengetahui secara detail karena masuk rahasia negara. ‘’Harapannya kalau di situ (Karanganyar dan Pitu) penyimpan migas yang besar pasti diprioritaskan untuk di eksplorasi,’’ katanya.
|RadarNgawi