NGAWI — Kekeringan di musim kemarau tahun 2022 ini berimbas pada kekurangan air bersih di sejumlah desa. Setidaknya ada 37 desa di Kabupaten Ngawi yang saat ini mengalami krisis air bersih.
Puluhan desa yang mengalami kekeringan tersebuttersebut kini mendapatkan distribusi bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi.
Kepala Pelaksana BPBD Ngawi, Anang Heri Prabowo dalam keterangannya menyebutkan bahwa bantuan air bersih beberapa di antaranya dikirim ke wilayah kecamatan Bringin.
“Bantuan air bersih di antaranya dikirim ke Desa Sumber Bening, Kecamatan Bringin. Utamanya di Dusun Mbuan yang telah dua kali dilakukan droping air bersih,” jelasnya seperti dilansir Antara.
Distribusi air bersih yang dilaksanakan oleh BPBD Kabupaten Ngawi ini bekerja sama dengan PDAM kabupaten Ngawi. Minimal dibutuhkan dua hingga empat truk tangki air. Jumlah ini tergantung dari jumlah warga yang ada di setiap daerah yang mengalami krisis air bersih.
“Adapun kapasitas pengiriman per truk tangki mencapai sebanyak 5.000 liter air,” imbuh Anang.
Lebih lanjut disampaikan bahwa berdasarkan pemetaan BPBD Kabupaten Ngawi, daerah rawan kekeringan pada tahun 2022 ini berkurang dari tahun 2021. Jika 2021 mencapai 44 desa, di tahun 2022 ini tercatat 37 desa.
Masuknya bantuan Peyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) menjadi salah satu faktor pengurangan jumlah desa yang terdampak kekeringan di kabupaten Ngawi.
Diketahui bahwa pemerintah kabupaten Ngawi secara bertahap terus menambah bantuan Pamsimas yang merupakan kerja sama dengan pemerintah pusat untuk mengatasi daerah yang rawan mengalami kekeringan setiap tahunnya. (*/ant/cse)