Koreksi terbuka disampaikan Bupati Ngawi Budi Sulistyono saat memimpin apel PNS di halaman pendapa Wedya Graha, kemarin (19/1). Ada tiga satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang kena sasar. Meliputi Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disdag PP), DPU BMCK dan Kebersihan serta Disparyapura. ‘’Pasar Kendal, Pasar Jogorogo, Pasar Ngrambe itu masih terkesan kumuh dan itu harus ditingkatkan kebersihannya,’’ ujar bupati.
Kanang –sapaan akrabnya – menambahkan kondisi pasar tradisional itu dikhawatirkan dapat menurunkan tingkat kunjungan ke pasar. Apalagi, warga kini juga disuguhi beberapa pilihan pertokoan modern maupun waralaba yang menawarkan kebersihan dan fasilitas yang nyaman. Dia menambahkan pasar tradisional akan mudah bersaing jika kebersihan menjadi prioritas. Karena harga di pasar tradisional jauh lebih murah. ‘’Semua dinas harus spektakuler, kalau Disdag PP ingin spektakuler ya semua pasar tradisional harus bersih dan nyaman,’’ ujarnya.
Selain kebersihan, Disdag PP juga diminta menata pasar tradisional agar apik dan eye-catching. Sebab ada sejumlah pasar yang diakuinya masih semrawut penataan pedagangnya. Dia meminta agar pasar tradisional itu dikonsep terlokalisir di antaranya los daging, kain, sayur dan bumbu. Agar pengunjung mudah mencari penjual ikut dipasang papan petunjuk. ‘’Tata ruangnya kurang tepat dan ada indikasi pembiaran dengan kios-kios liar, ini harus ditertibkan dan ditata sedemikian rupa agar lebih sedap dipandang,’’ ungkapnya.
Kanang Sentil Kinerja Tiga Dinas. Selain Disdag PP, Kanang juga memberi warning agar DPU BMCK dan Kebersihan untuk memperbaiki dengan prioritas jalan kabupaten yang rusak berat. Pun, pemeliharaan harus diprioritaskan jalan untuk akses ekonomi warga. Kanang berjanji bakal mengevaluasi kinerja Kepala DPU BMCK dan Kebersihan Hadi Suroso jika masih menemukan jalan berlubang di jalur kabupaten. ‘’Sekarang teknologinya sudah canggih, ada lubang pakai coolmix bisa, anggaran juga sudah siap,’’ tambahnya.
Selain itu, Kanang juga meminta DPU BMCK dan Kebersihan serta DPU Pengairan, Pertambangan dan Energi, termasuk Dishubkominfo melakukan razia bersama terutama terhadap jalur yang dilalui truk dam yang melebihi tonase. Sebab dia tidak ingin besarnya anggaran perbaikan jalan itu dihancurkan dalam waktu beberapa tahun oleh truk pengangkut sirtu atau batu. ‘’Ini harus disikapi secepatnya,’’ tegasnya.
Khusus Disparyapura, Kanang meminta agar tidak hanya fokus untuk face-off perbaikan infrastruktur dan fasilitas penunjang. Tapi harus memikirkan ikon untuk mampu mendongkrak kunjungan wisata ke Ngawi. Mengingat Ngawi salah satu daerah dengan wisata terlengkap mulai dari heritage, keindahan alam hingga wisata air. ‘’Jangan hanya bersolek tapi juga harus molek, agar pengunjung yang datang juga terdongkrak,’’ ungkapnya .
|radarmadiun