Gubernur Suryo dalam pementasan teater di alun – alun Ngawi. Foto-rsp-dsic
Tim teater Magnit Ngawi bekerjasama dengan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dispariyapura) Kabupaten Ngawi menggelar sebuah acara pementasan Teater di Alun – alun Ngawi, Sabtu, 19 November 2016. Sebuah Pentas Produksi 120 dengan tema Monumen Suryo yang merupakan salah satu pahlawan yang melegenda dan terdapat monumennya di Kabupaten Ngawi.
Acara ini menjadi sangat meriah karena antusiasme warga kota Ngawi yang tinggi. Banyak yang datang menonton mulai dari anak – anak, pemuda – pemudi, ibu – ibu, bapak – bapak, bahkan nenek – nenek pun ada yang ikut berpartisipasi dalam memeriahkan acara tersebut.
Ada hal yang dirangkum oleh kontributor KampoengNgawi dalam wawancara khusus dengan Pak Kus (panggilan akrab Kusprihyanto Namma). Kusprihyanto Namma di balik Cerita Gubernur Suryo, beliau menuturkan tentang sesuatu yang unik saat menuliskan cerita ini. Berikut kami kutipkan ungkapan Pak Kus:
[quote]
Sudah dua kali menggarap naskah Gubernur Suryo, pertama atas permintaan Bapak Kapolres Ngawi, diperankan oleh 300 personel TNI-Polri Kabupaten Ngawi. Selama dua minggu sakit gigi.
Kedua atas permintaan Dispariyapura Kabupaten Ngawi, bersama 80 pemain Teater Magnit MAN Ngawi, selama satu minggu diare.
Nggarap lakon – lakon sejarah, selalu saja ada proses aneh di dalam tubuh. Namun semua sudah selesai, kembali ke aktifitas normal. Ngaji, Bismillah.
[/quote]
Kusprihyanto Namma di balik Cerita Gubernur Suryo, sastrawan Ngawi ini sungguh low profile, sangat ramah kepada siapapun. Beliau menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, semua orang, semua yang hadir yang meramaikan acara pentas teater di alun – alun Ngawi dalam rangka memeriahkan Hari Pahlawan itu.(rsp/dsic/cse)