NGAWI — Bupati Ngawi beserta pejabat terkait mengikuti video conference bersama Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa membahas ketahanan pangan dan antisipasi krisis pangan di masa pandemi COVID-19, Senin (01/06/2020).
Bersama kabupaten Tulungagung, Nganjuk, Tuban, Bojonegoro, dan Jember, kabupaten Ngawi diminta oleh Khofifah untuk bisa melakukan percepatan masa tanam padi di paruh kedua tahun 2020, karena merupakan kabupaten yang menopang ketersediaan pangan Jatim dan Nasional.
Dalam arahannya, Khofifah menyinggung bahwa sesuai prediksi BMKG, adalam beberapa bulan ke depan akan terjadi kemarau panjang. Menurutnya, mempercepat masa tanam merupakan langkah antisipatif yang bisa dilakukan saat ini.
“Prediksi BMKG, dalam beberapa bulan kedepan akan terjadi kemarau panjang. Percepatan sebagai langkah antisipasi bersama, jangan sampai telat. Bulan Juni ini harus sudah mulai masuk tanam kembali,” ujar Khofifah dari Gedung Negara Grahadi.
Lebih lanjut Khofifah menegaskan dengan adanya percepatan tanam, petani dapat menanam dan memanen tiga kali dalam tahun 2020 ini. Namun, apabila terlambat, maka petani akan menghadapi ancaman kekurangan air pada musim kemarau nanti.
Seluruh daerah diwakili oleh para Bupati telah menyatakan siap mengawal dan memonitor jalannya masa tanam sehingga diharapkan Jatim tetap menjadi lumbung pangan nasional.
Dalam koordinasi online tersebut, Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono (Kanang) didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian Marsudi beserta Kepala Dinas Pangan dan Perternakan Bonadi yang mengikuti rapat dari di Paseban dr. Rajiman Ngawi. (cse)