Memasuki pekan ketiga puasa Ramadhan serta jelang hari raya Idul Fitri 1435 H, beberapa pengusaha parcel di Ngawi mengahu sudah mulai kebanjiran order. Sementara dari sekian pesanan, didominasi parcel aneka kue lebaran dan sirup yang harganya sangat variatif dari mulai Rp 45 ribu sampai Rp 100 ribu.
“Saat ini mulai ada pesanan yang datang di toko sini, mereka biasanya pesan sekitar 20 sampai 40 parcel dengan ukuran sedang,” terang Wati, karyawan salah satu Toko dibilangan jalan Jaksa Agung , (12/07).
Menurut dia, parcel yang dipesan biasanya datang dari kalangan personal baik pejabat instansi maupun relasi lama yang sudah berlangganan setiap tahun.
“Untuk isinya parcel misalkan kue maupun sirup semuanya barang baru tidak ada satupun yang sudah kadaluwarsa, selaku penyedia kita tetap menjaga mutu dari parcel itu sendiri,” terangnya lagi.
Dikatakan lagi, parcel yang paling mahal di tokonya seharaga Rp 2 juta berisi macam-macam gerabah berbahan keramik seperti cangkir, piring, teko sampai dengan guci. Sedangkan harga lainya yang paling murah jenis parcel berisi gerabah berbahan keramik dibandroll kisaran Rp 500 ribu.
Untuk mempersiapkan aneka parcel pihaknya dengan dibantu karyawan lainya paling lama awal puasa. Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, pesanan parcel paling banyak menjelang H-10 dari lebaran.
Sedangkan kata Agnes warga PB Sudirman Ngawi menjelaskan dirinya sudah terbiasa memesan parcel jauh hari sebelum lebaran. Selain harga terjangkau beber Agnes, dirinya tidak perlu dibuat repot untuk mempersiapkan lebaran bersama keluarga besarnya.
“Kalau kita pesan lebih awal biasanya dapat discount apalagi sudah menjadi pelanggan tetap,” kata Agnes. Dari sekian parcel yang dipesan tersebut akan dibagikan kepada saudara terdekat maupun relasi kerja yang sama-sama saling memberikan hadiah lebaran.
“Kalau saling memberi parcel saya kira sudah tradisi, untuk memenuhi kebutuhan parcel sendiri setidaknya kita merogoh duit sekitar Rp 3 juta lebih kok,” kupasnya.
|SinarNgawi