Dalam keterangannya di Banyuwangi, Senin, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia itu mendukung perluasan Program Kartini Tani sebagai komitmen untuk menciptakan pertanian berkelanjutan.
“Program Kartini Tani diinisiasi Pupuk Indonesia bersama Perkumpulan Istri Karyawan Pupuk Indonesia (PIKA-PI) untuk memperkuat peran perempuan dalam industri pertanian,” kata Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo.
Program Kartini Tani ini diyakini mampu menjadi penggerak kesejahteraan serta ketahanan pangan melalui skema pemberdayaan kelompok perempuan.
“Peran perempuan dalam pertanian sangat krusial. Kartini Tani menjadi simbol dukungan Pupuk Indonesia Group kepada para petani perempuan dalam mengembangkan kemampuan, mengakses teknologi modern, dan memberdayakan ekonomi mereka. Harapannya perempuan dapat mewujudkan masa depan yang lebih sejahtera dan inklusif,” Dwi Satriyo.
Ia menyebutkan, data dari BPS 2023 menunjukkan bahwa jumlah petani perempuan di Indonesia mencapai 4,2 juta orang atau sekitar 14,4 persen dari total petani.
Oleh karena itu, lanjut dia, inisiatif Program Kartini Tani dirancang untuk meningkatkan keterlibatan perempuan dalam segala aspek pertanian, baik itu di bidang pertanian langsung maupun di luar pertanian.
Peluncuran Program Kartini Tani di Banyuwangi ditandai dengan pemupukan bersama lahan buah naga di Desa Jambewangi.
Dalam kesempatan ini Petrokimia Gresik memberikan bantuan dua produk andalan, yaitu NPK Phonska Plus sebanyak 500 kilogram dan Petro Ponic 10 paket.
Program Kartini Tani sendiri telah menyasar di lima titik wilayah, dan kali ini hadir di Banyuwangi.
Sebelumnya Kelompok Wanita Tani (KWT) di Banyuwangi mendapatkan binaan Program Agrosolution atau ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir, baik on farm maupun off farm dengan menggandeng sejumlah stakeholder pertanian, mulai dari perbankan, lembaga penjamin atau asuransi, offtaker dan stakeholder lainnya.
Banyuwangi merupakan sentra buah naga di Jawa Timur. Melalui peran Program Kartini Tani, potensi ini diharapkan semakin optimal untuk keberlanjutan pertanian buah naga di kabupaten ujung Timur Pulau Jawa itu.
“Penguatan peran Kartini Tani melalui pengembangan potensi hasil komoditas buah naga dengan rekomendasi pupuk Phonska Plus,” kata Dwi Satriyo menambahkan.(*)