Sukses Dengan Percobaannya, Choirul Akan Kembangkan Budidaya Sayuran Hidroponik. Foto-KN
SINE – Hidroponik merupakan salah satu metode membudidayakan tanaman dengan cara tanpa menggunakan tanah. Hal ini bertujuan untuk menekan pemenuhan kebutuhan mineral dan nutrisi pada tanaman sehingga tanaman bisa tumbuh dengan lebih maksimal.
Dengan menggunakan metode ini, di manapun tumbuhnya tanaman akan tetap berkembang dengan baik jika nutrisi air dan mineral yang dibutuhkan tanaman selalu terpenuhi.
Choirul Amri, salah satu warga Desa Kuniran, Kecamatan Sine ini sukses melakukan percobaan pembuatan media tanam hidroponik yang dipelajari langsung dengan mendatangkan ahlinya dari Rumah Hijau. Choirul, menerapkan metode NFT (Nutrient Film Technique) yang merupakan budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi, dan oksigen.
“Saya coba awali dengan menanam Kangkung, Selada, dan Sawi dengan jumlah 60 hole. Setelah installasi media hidroponik yang dilakukan kurang lebih 40 hari yang lalu, rutinitas yang dilakukan adalah pengecekan PH dan TDS,” ungkap Choirul kepada redaksi.
Ia menjelaskan untuk melakukan pengukuran dengan menggunakan PHMeter dan TDSMeter. TDS/Total Disolved Solid merupakan Jumlah Padatan/Logam yang terlarut dalam Air, satuan ukurannya adalah ppm. Selain melakukan pengukuran PH dan TDS, ia juga melakukan pengecekan hama, yang dijumpai dalam jenis sayuran ini adalah ulat, sehingga harus dilakukan monitoring dan pembasmian.
Dari hasil percobaan ini, Kangkung sudah bisa dipanen usia 30 hari (sejak semai), sementara Sawi sekitar usia 35 hari. Sukses Dengan Percobaannya, Choirul Akan Kembangkan Budidaya Sayuran Hidroponik. Rencananya ia akan menambahkan menjadi 1000 hole untuk budidaya hidroponik ini, tentunya harapan besar akan ketersediaan sayur hidroponik di Ngawi menjadi tujuannya.(kn/cse)