NGAWI — Lonjakan kasus penyebaran COVID-19 di kabupaten Ngawi dalam satu pekan terakhir naik. Menurut catatan dari Satuan Tugas (Satgas) Kuratif COVID-19 Jawa Timur, ada kenaikan dua kali lipat dari pekan sebelumnya.
Hal tersebut berdampak pada tingkat keterpakaian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) untuk pasien di rumah sakit yang berada di kabupaten Ngawi, yang memberikan label status merah sesuai dengan zonasi peta risiko penyebaran COVID-19 nasional.
Kabupaten Ngawi menjadi berstatus zona merah, menyusul sebelumnya kabupaten Bangkalan yang kondisinya masih berstatus Zona Merah, juga kabupaten Ponorogo sebagaimana disampaikan oleh anggota Satgas Kuratif COVID-19 Jawa Timur, dr. Makhyan Jibril, Rabu (23/06/2021) kepada media.
“Pekan ini bertambah dua kabupaten di Jatim yang statusnya zona merah (sebelumnya pekan lalu hanya kabupaten Bangkalan),” ujarnya.
Dari keterangan Jibril, kondisi kedua kabupaten (Ngawi dan Ponorogo) selama sepekan terakhir kenaikan kasus aktifnya sangat signifikan dan mencapai dua kali lipat dari pekan sebelumnya, sehingga alarm zona merah ditetapkan.
Diketahui di Ngawi, jumlah kumulatif warga yang terinfeksi COVID-19 hingga Rabu (23/06/2021) tercatat 2.899 orang dengan rincian 2.505 orang telah dinyatakan sembuh, 297 orang meninggal dunia, dan 97 orang adalah kasus aktif atau masih dirawat.
Sementara di Ponorogo, jumlah kumulatif warga yang terserang COVID-19 hingga hari ini tercatat 4.548 orang dengan perincian 3.913 orang sembuh, 487 orang meninggal dunia, dan 148 orang adalah kasus aktif atau masih dirawat.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam pernyataan di akun instagram menyampaikan himbauan kepada seluruh masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan demi menjaga semuanya.
“Saya memohon dengan sangat kepada seluruh masyarakat Jatim agar tetap disiplin protokol kesehatan. Bukan demi orang lain, tapi demi kebaikan diri sendiri dan keluarga tercinta. Semoga kita semua ada dalam lindungan Allah SWT. Aamiin,” tulis Khofifah.
Berdasarkan data nasional, total kumulatif kasus terkonfirmasi di Jawa Timur secara keseluruhan sebanyak 165.886 orang, yang rinciannya konfirmasi dirawat 5.880 orang (3,54 persen), lalu pasien sembuh 147.870 orang (89,14 persen) dan meninggal dunia 12.136 orang (7,32 persen).