Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur adakan temu lapang dengan kelompok tani dan panen padi di Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, Rabu (18/06/2014). Acara untuk pengenalan teknologi alat pertanian itu dihadiri langsung Kepala BPTP Jatim Tri Sudariyono, Kepala Dinas Pertanian Jatim Wibowo Eko Putro, dan Kepala Dinas Pertanian Ngawi Marsudi.
Peragaan alat pemotong padi (Hand Reaper) dan alat tanam padi (Transplanter) menjadi tontonan pengunjung yang kebanyakan anggota kelompok tani setempat. Menurut Tri Sudariyono, dengan penggunaan alat ini petani bisa menghemat biaya garap hingga 10 persen.
Hal serupa dipaparkan Wibowo Eko, Kepala Dinas Pertanian Jatim. “Saat ini petani ada sebagian yang mengalami kesulitan mencari tenaga di saat mau melakukan panen. Sehingga mereka (petani) mendatangkan tenaga dari luar daerah, tentu itu akan menambah biaya pengeluaran. Dengan mesin pemotong padi ini, petani bisa menghemat pengeluaran,” terangnya.
Apalagi dengan adanya mesin tanam (transplanter), lanjut Wibowo Eko, petani sudah nggak perlu kebingunan untuk mencari tenaga tanam. “Mengingat saat ini generasi tanam padi secara manual sudah sulit untuk didapat. Maka dengan transplanter ini bisa tentu bisa lebih efektif,” imbuhnya.
Masih menurutnya, masyarakat (pekerja manual) tak perlu khawatir dengan adanya alat ini. “Alat ini diperuntukkan bagi daerah yang minim tenaga manual, seperti daerah Kecamatan Kedungggalar ini. Untuk wilayah yang masih memiliki tenaga manual tidak diperkenankan menggunakan alat ini, karena akan terjadi kesenjangan sosial,” tegas Wibowo Eko.
Propinsi Jawa Timur, lanjut Wibowo Eko, berdasarkan road map Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) tahun 2012-2014 menuju surplus 10 Juta Ton Beras tahun 2014, sasaran produksi padi tahun 2013 sebesar 72,064 juta ton Gabah kering Giling (GKG). Produksi ini meningkat 4,239 juta ton (6,25%) dari tahun 2012 sebesar 67,825 juta ton.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi, Marsudi, menyampaikan Ngawi merupakan bagian lumbung padi di Jawa Timur.
“Di Ngawi ada sekitar 52 ribu hektar lahan sawah yang mampu menghasilkan 747 ribu ton gabah (485 ribu ton beras) yang 102 ribu ton beras dikonsumsi penduduk Ngawi, sisanya untuk mencukupi kebutuhan daerah lain,” terang Marsudi.
|InfoNgawi – Images by : InfoNgawi