WIDODAREN — Sebuah semburan air setinggi 35 meter dilaporkan oleh seorang petani di sawahnya daerah Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Minggu (05/08/2018). Lokasi ini berada dalam jarak 100 meter dari selatan ruas tol Ngawi-Mantingan yang belum selesai pembangunan, tepatnya di KM 563+600.
Lokasi semburan air berpasir ini telah diamankan dalam radius 100 meter dengan police line sejak kemarin siang oleh Polsek Widodaren agar tidak menimbulkan kekhawatiran karena belum dinyatakan aman oleh pihak terkait.
Mujianto, sang pemilik sawah yang pertama kali melaporkan kejadian ini mengungkapkan bahwa kejadian ini membuatkan kaget karena tiba-tiba ada semburan air dengan tinggi 35 meter dari sumurnya yang ia buat kurang lebih 6 bulan lalu.
Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono hari ini, Senin (06/08/2018) bersama rombongan telah melakukan peninjauan ke lokasi semburan. Menurutnya, hal ini harus segera dilakukan pengecekan lebih dalam lagi, mengingat sudah pernah terjadi juga di tahun 2013 lalu yang juga mengeluarkan gas dan api.
“Kami akan tangani serius dengan melibatkan dinas terkait, termasuk juga mengundang BMKG,” ujarnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0805, Letkol Inf Mahmudi yang turut menyertai Bupati Ngawi mengimbau kepada warga untuk tidak mendekat lokasi semburan, karena sangat berbahaya.
“Kami sedang berkoordinasi dengan Pemkab Bupati dan Polres Ngawi untuk melakukan langkah-langkah penanganan semburan air berpasir yang sempat bercampur lumpur tersebut,” tegasnya.
Ada Semburan Air Setinggi 35 Meter di Desa Sidolaju Ngawi. Semburan air dengan kekuatan yang sangat besar ini juga membuat tanah ambles di sekitar semburan dan mengakibatkan rumah mesin pompa berukuran 2 kali 3 meter itu nyaris roboh dengan kondisi sudah miring. (kn/cse)