Bringin – “Are you readyiiiiiii…….!!!!!!”. Lengkingan suara sang komentator menggelegar keluar dari 5 buah soundsystem berukuran jumbo memecah hutan belantara Gunung Obling saat terik matahari memanggang hawa panas tepat di ubun-ubun kepala ribuan penonton yang memadati medan berdebu dan bertebing curam. Suara sang komentator kawakan di ajang off road kali ini begitu menyengat adrenalin sang driver cewek dari club Banteng Merah asal Bojonegoro.
Natasha, nama yang tak asing di telinga para penggemar olahraga berbiaya mahal dan berbahaya ini memang sebuah idola. Seorang wanita muda yang cantik dan energik dengan adrenalin cukup tinggi segera menginjak pedal gas dan kopling tunggangan 1000cc-nya.
Sementara sang navigator, Puryanto pun tak kalah sigapnya. Segera ia memencet tombol timer sebelum akhirnya pedal kopling dilepaskan sang driver hingga mobil unik berkekuatan super ini melesat bagaikan anak panah menuju trek-trek lintasan yang berliku, berkelok tajam, menukik, menanjak, curam dan berkerikil padas. Tepukan tangan ribuan penonton ikut hanyut dalam riuhnya ajang off road yang rutin di gelar di arena Waduk Pondok Bringin ini. Tak kurang dari 15 menit, mobil dari merk terkenal yang sering ikut tampil dalam ajang off road di berbagai kota ini akhirnya sampai di garis finish setelah sebelumnya melewati 4 tanjakan naik turun berkelok. Sebelum dicatat poinnya, sang navigator harus memencet kembali tombol timer untuk di ketahui berapa waktu tempuh yang berhasil dicapai peserta selama berlaga.
Adrenalin Membara di Ngawi Spektakuler Off Road 2016 yang diselenggarakan mulai hari Sabtu hingga Minggu, 3-4 September 2016 di Waduk Pondok Bringin Kabupaten Ngawi. Sejak pagi hingga malam menjelang tak pernah berhenti. Adrenalin para offroader memang sulit diprediksi. Terik matahari dan hawa dingin malam hari mereka seolah tidak merka rasakan. Ketika adrenalin sudah dipanggang diatas mesin berkekuatan 1000cc, yang mereka pikirkan hanyalah maju dan maju, bahkan saat mobil mereka terjungkal dari atas bukit bertebing curam pun, sang komentator justru tertawa terbahak-bahak dan penonton pun ikut tertawa sambil bertepuk tangan sepuasnya. Nyawa seolah ada bengkelnya, hahahahaha.
Lain lagi yang dialami Mas Affandi Jenggot, peserta dari club Berlian Motor Lamongan, baru sekitar 4 menit melaju menuju tanjakan berkelok di lintasan pacu, sepasang roda depannya menggesek-gesek kerikil-kerikil tajam dan berpasir, mobil meraung-raung tapi tidak bergerak, namun akhirnya….klontang…..mobilnya terjungkal, terbalik 180 derajat, terguling dan terkapar tak berdaya di atas tanah. Untung saja sang driver dan navigator tidak cidera. Mobilnya pun ditarik untuk dinormalkan posisinya dengan tali seling dari mobil rekannya. Hal tersebut tidaklah seberapa bila dibandingkan dengan yang dialami oleh Mas Agung dari Trinil Jeep Club Ngawi yang as roda depan mobilnya patah dan beberapa peserta yang lain bahkan ada yang cidera patah tulang dan harus segera di tangani oleh tim medis yang sudah disiapkan oleh panitia.
Ada 2 (dua) kategori di ajang ini, kelas 1000cc dan diatas 1000cc. Bertindak sebagai ketua panitia, Bapak Bandono yang juga adalah seorang camat di Ngawi, mengundang sedikitnya 250 peserta dari seluruh klub-klub offroad dari kota-kota besar di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta. Sebut saja ada Trinil Jeep Club Ngawi, Sendang 4×4 Kartasura, Banteng Merah Bojonegoro, JA Motor Sport Surabaya, SPU Trenggalek, DOC Blitar, Berlian Motor Lamongan, RQM, Miskev dan Gamping Uwuk Jogjakarta, SRB 4×4 Solo, Cepu Offroad 4×4 Team, PSM BAN Sragen, AJRT Semarang, Grage Aremania Malang dan Celup 4×4 dan Jeram Klaten. Semua peserta harus melewati lintasan atau stage sebanyak 6 stage. Masing-masing stage tentu harus dihitung berapa waktu yang berhasil ditempuh. Semakin cepat waktu tempuhnya, semakin tinggi poinnya. Untuk kemudian dari seluruh stage dijumlahkan poinnya hingga bisa diketahui siapa pemenangnya.
Menurut salah satu perintis Trinil Jeep Club Ngawi yang berhasil diwawancarai oleh tim redaksi kampoengngawi.com, Bapak Indarto dari Andys Kencana Ngawi menuturkan bahwa kompetisi “Ngawi Spektakuler Off Road 2016” ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam peringatan Hari Jadi Ngawi yang ke 658 dan Dirgahayu RI yang ke-71 yang sukses dilaksanakan berkat dukungan dari semua pihak serta dari para sponsor. Kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi antar offroader di seluruh Indonesia sekaligus sebagai wahana untuk sharing dan saling tukar ilmu, begitu beliau menuturkan. Turut memeriahkan acara diantaranya adalah Mas Antok, Ketua DPRD Kab. Ngawi juga ikut mencoba trek lintasan yang berbahaya diatas bukit-bukit terjal dan curam.
Setelah 2 (dua) hari dan 1 (satu) malam berlaga, matahari Minggu masih begitu panas, tepat pada jam 15.00 waktu setempat akhirnya sang komentator mengumumkan klub-klub yang berhasil keluar sebagai pemenang dan membawa hadiah-hadiah menarik dari sponsor. Di antaranya :
[title style=”4″]Kelas 1000cc,[/title]
- Juara 1 : Jeram Klaten
- Juara 2 : Jeram Klaten
- Juara 3 : Gamping Uwuk Jogjakarta
- Juara 4 : AJRT Semarang
[title style=”4″]Kelas FFA, diatas 1000cc,[/title]
- Juara 1 : Sendang 4×4 Kartasura
- Juara 2 : SRB 4×4 Solo
- Juara 3 : Banteng Merah Bojonegoro
- Juara 4 : Banteng Merah Bojonegoro
Setelah seremoni penyerahan hadiah selesai dilaksanakan, masih diatas panggung di lereng Gunung Obling, salah satu bukit tandus dalam barisan Pegunungan Kendeng, perbukitan terjal dan tandus yang membentang dari ujung Kota Pati Jawa Tengah hingga Tuban Jawa Timur, sang komentator bersuara khas itu menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang ikut menyukseskan ajang bergengsi ini serta kepada ribuan penonton yang telah berbetah-betah menahan panas, dingin, haus, lapar dan dahaga hingga menjadi semakin meriah dan menyedot perhatian seluruh warga kota Ngawi. Sang komentator juga berharap agar ajang ini bisa mendatangkan banyak rejeki untuk para tukang parkir, penjual aneka makanan minuman dan juga para pemulung botol-botol minuman. (alfa)