“Dari hasil simulasi melalui survei yang kami lakukan, Eri-Armuji elektabilitasnya 39,7 persen dan Ahmad Dhani-Bayu di 28,2 persen,” kata Direktur ARCI Baihaki Sirajt, di Surabaya, Jumat.
Meski unggul elektabilitas Eri-Armuji masih berpeluang disalip oleh Dhani-Bayu. Penyebabnya adalah masih terdapat 32,1 persen responden belum memberikan menentukan pilihan atau mengambang.
Selain itu, Dhani mendapatkan penguatan dari para pendukung Gerindra di Pemilu Legislatif 2024. Pun demikian dengan Bayu yang merupakan kader Golkar.
Dua partai tersebut tergabung di dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang berhasil mengantarkan Prabowo-Gibran memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres), pada 14 Februari 2024.
Baihaki menyatakan apabila pasangan Dhani-Bayu nantinya saling dipasangkan di Pilkada Surabaya, maka lebih cenderung mendapatkan coattail effect dari kesuksesan KIM di Pilpres 2024.
“Dhani ini juga punya modal popularitas. Kalau Bayu saat ini sudah mulai turun door to door ke masyarakat,” ujarnya.
Oleh karena itu, Baihaki menyatakan Eri-Armuji harus mengintesifkan komunikasi dengan seluruh partai politik untuk lebih menggalang dukungan masyarakat.
“Ada kemungkinan elektabilitasnya drop (merosot), makanya harus banyak merangkul,” kata dia.
Kendati demikian, upaya Eri-Armuji di Pilkada 2024 juga melihat arah politik dari PDI Perjuangan di tingkat nasional.
“Kalau PDI Perjuangan tidak merapat ke pemerintah bisa memunculkan potensi tantangan dari partai koalisi pemerintah, ini tidak hanya di Surabaya tetapi di daerah lain juga,” tuturnya.
Sementara ARCI melalui keterangan resminya juga melakukan simulasi antara Eri-Armuji melawan Hendro Gunawan-Hendy Setiono. Hasilnya, pasangan petahana masih unggul elektabilitas 39 persen berbanding 19,4 persen, dengan angka 40,7 persen responden belum menentukan pilihan.
Selain itu, Eri-Armuji juga masih unggul perolehan elektabilitas dengan 39,7 persen melawan Bayu Airlangga-Hadi Dediansyah dengan 26,7 persen. Ada 33,6 persen responden yang belum menentukan.
Diketahui, survei ARCI dilakukan pada 20-27 Mei 2024 dengan metode stratified multistage random sampling.
Survei ini dilakukan di 31 kecamatan di seluruh Kota Surabaya, jumlah responden sebanyak 1.000 orang. Tingkat margin of error di angka 3,5 persen dan tingkat kepercayaan di angka 95 persen.