KEDUNGGALAR – Asosiasi Desa Wisata Indonesia (Asidewi) kabupaten Ngawi melakukan kunjungan ke Museum Trinil hari ini, Kamis (23/11/2017).
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka menggali kembali potensi Museum Trinil sebagai salah satu destinasi wisata edukasi yang mempunyai sejarah panjang terkait penemuan fenomenal tentang manusia purba Pithecan tropus Erectus.
Kepala Unit Pelaksana Terpadu Museum Trinil Hermawanto Alfin menegaskan akan menggandeng Asidewi Ngawi menarik wisatawan untuk berkunjung ke Museum Trinil. Hal ini tentunya sebagai optimalisasi salah satu fungsi dan peran Museum Trinil dalam pendidikan maupun penelitian.
Asidewi Ngawi akan Bersinergi dengan Semua Pihak untuk Mengoptimalkan Museum Trinil. Dijelaskan oleh Abdul Ghofar, Sekertaris Asidewi Ngawi, bahwa pihaknya akan berusaha membantu mengoptimalkan Museum Trinil dengan menggandeng beberapa pihak dari pemerintah ataupun swasta.
“Kita akan coba lakukan semaksimal mungkin, sehingga bisa menambah daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang melintasi kabupaten Ngawi,” ujarnya.
Seperti diketahui bahwa Trinil adalah situs Paleo Antropologi di Indonesia yang terletak di Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar. Trinil merupakan kawasan di lembah Bengawan Solo yang menjadi hunian kehidupan purba, tepatnya zaman Pleistosen Tengah, sekitar satu juta tahun lalu. (ske/cse)