NGAWI — Makam Didi Kempot yang berada di desa Majasem, kecamatan Kendal, kabupaten Ngawi tidak sepi dari peziarah yang merupakan para penggemar atau sobat ambyar dari berbagai daerah yang ingin mengenang dan mendoakan almarhum.
Usulan dari masyarakat desa Majasem yang ingin menjadikannya sebagai destinasi wisata memang telah disetujui dinas terkait dan dalam proses pembangunan, termasuk diizinkan oleh Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono.
Dalam keterangannya yang disampaikan melalui TV One, Sabtu (27/06/2020), Kanang, panggilan akrab Bupati Ngawi, menyampaikan bahwa pada intinya pemerintah kabupaten Ngawi mengizinkan keluarga memugar makam juga membangun joglo.
“Intinya pemkab mengizinkan keluarga memugar semua yang ada, membagun joglo, ya dipersilahkan saja,” ujar Kanang.
Lebih lanjut Kanang juga menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin makam maestro campursari yang dikenal juga sebagai The Grandfather of Brokenheart tersebut disalahgunakan untuk kepentingan yang menyimpang dari agama.
“Ini yang enggak boleh mencari sesuatu, membuat ritual, ini enggak bener. Kita ingatkan itu enggak boleh. disitu hanya mengenang dan mendoakan saja,” tegasnya.
Diketahui bahwa untuk akses jalan menuju makam Didi Kempot mulai diperlebar agar tidak melintasi makam lain. Semuanya dilakukan semata-mata untuk memfasilitasi para peziarah. Sementara biaya pembangunan merupakan urunan sobat ambyar dan keluarga. (cse)