NGAWI — Media sosial sangat berperan penting dalam menyebarkan informasi atau promosi. Hal inilah yang menjadi dasar Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Ngawi menggandeng para pegiat media sosial untuk menyukseskan promosi pariwisata.
Digelar santai di kedai kopi usai salat tarawih, Rabu (29/05/2019), acara ini dihadiri beberapa komunitas yang kompeten di bidangnya antara lain KampoengNgawi, Jinawi, Visit Ngawi, Dimas Diajeng Ngawi, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Genpi Ngawi, dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Totok Sugiharto, Kepala Bidang Pariwisata Disparpora Ngawi menyampaikan bahwa sebenarnya niatan untuk duduk dan berdiskusi bersama para pegiat medsos sudah lama direncanakan, namun baru terealisasi.
“Saya sudah lama ingin ngobrol bersama teman-teman pegiat medsos, pemuda milenial kalau boleh dibilang. Kami butuh bersinergi, karena kemampuan kami terbatas dan media sosial saat ini dapat sangat menunjang promosi wisata,” ujarnya.
Semua perwakilan komunitas yang datang diberikan kesempatan saling bertukar pendapat menyampaikan informasi terbaru dan kendala yang ada, serta mencari solusi-solusi terkait permasalahan terkait pariwisata di Ngawi.
Dalam kesempatan ini, Didik Purwanto, Kepala Disparpora Ngawi menegaskan bahwa permasalah infrastruktur menjadi tugas dari dinas terkait yang nantinya akan mengimbangi peran media sosial yang sangat membantu menaikkan kunjungan wisatawan ke Ngawi.
“Kami akan coba sering adakan pertemuan seperti ini, dengan teman-teman medsos, pengelola wisata, hotel, dan lainnya, demi memajukan Ngawi lewat pariwisata. Karena kami sadar potensi teman-teman pegiat medsos sangat berpengaruh,” ujarnya.
Ariyanto, perwakilan Visit Ngawi menyebutkan bahwa destinasi wisaya yang akan dipromosikan harus didukung dengan pemenuhan Tujuh Sapta pesona yang merupakan syarat wajib tempat wisata. Ia juga mengkritisi keberadaan duta wisata yang dibina langsung oleh Disparpora belum maksimal dalam mempromosikan wisata Ngawi.
“Saya belum melihat duta wisata memaksimalkan medsos untuk promosi, duta wisata yang ajang pemilihannya selalu jadi sorotan menurut saya belum maksimal mempromosikan wisatan Ngawi,” ujarnya yang disambut senyum dan manggut-manggut dari para hadirin.
Kritik membangun Ari ini juga diberi solusi bagaimana sebaiknya terus mengoptimalkan potensi dengan cara lebih sering update di media sosial komunitas maupun pribadi, minimal seminggu sekali.
Bendahara Umum Hipmi, Dian Rama Febriyanto juga menyampaikan sebaiknya perlu ditingkatkan inovasi produk-produk unggulan di kabupaten Ngawi menyambut adanya wisatawan yang semakin banyak ke destinasi wisata. Ia menyebutkan harus ada packaging yang baik untuk produk-produk unggulan agar mempunyai nilai lebih.
Di akhir acara, pihak Disparpora Ngawi juga mengajak semua yang hadir untuk terus saling tukar informasi dan pendapat baik online maupun offline ke depannya demi kemajuan bersama. (kn/fri)