Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Laila Mufidah, di Surabaya, Jumat, menyatakan setiap seniman yang digandeng nantinya bisa diberi kartu identitas atau tanda pengenal dari Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) setempat.
“Saya menyampaikan saran itu kepada pemkot supaya memberikan wadah bagi para seniman, kemudian juga ada tanda identitas,” kata Laila.
Identitas itu tujuannya memperkenalkan para seniman asal Kota Surabaya kepada masyarakat, sesuai keinginan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Hal itu karena pengunjung Kota Lama tidak hanya dari Surabaya, namun berpotensi mendatangkan wisatawan dari luar kota maupun turis asing.
Adanya identitas itu, nama para seniman yang melakukan pentas di Kota Lama mendapatkan atensi publik, baik dari tingkat nasional maupun internasional.
Dia berharap strategi itu bisa maksimal berjalan guna memberikan dampak kebijakan revitalisasi kawasan pada peningkatan taraf kesejahteraan bagi seniman lokal, apalagi Kota Lama menjadi primadona baru bagi masyarakat.
“Kami melihatnya antusiasme masyarakat sudah tinggi ke Kota Lama,” ujarnya.
Selain melibatkan seniman, Laila mendukung komitmen Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang membuka pintu bagi seluruh komunitas terlibat di dalam pengembangan Kota Lama, salah satunya dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan.
Laila yakin langkah tersebut semakin menghidupkan suasana Kota Lama yang kental pemandangan bangunan tempo dulu.
“Bisa dibuat pameran juga seperti di Gedung Sarinah, Jakarta,” ucapnya.
Dukungan juga diberikannya terhadap upaya pemkot menyediakan beragam sarana bagi para pengunjung dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Seperti penyewaan sepeda tua, terus ada yang untuk berfoto, ada fasilitas berdagang bagi UMKM,” tutur dia.
Sementara, mengingat kawasan Kota Lama memiliki konsep ruang terbuka, maka pemkot disarankan memperketat pengawasan keamanan, terutama di malam hari.
“Supaya tidak ada kejadian kriminal yang tidak diinginkan dan pengunjung bisa nyaman,” kata Laila.