PARON — Dalam Rangka Pelestarian Cagar Budaya Situs Purbakala Museum Trinil, Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) menggelar History of Trinil selama 3 hari di Gedung Sadar (KPRI) Paron, Ngawi.
Mulai 3 September 2019 sampai dengan 5 September 2019 kegiatan yang mengenalkan lebih dekat Museum Trinil ini mendapat sambutan positif dari warga. Adapun acara yang bisa dilihat masyarakat secara gratis ini di antaranya pameran museum trinil dan pemutaran film purbakala.
Nampak ratusan pengunjung yang didominasi para siswa sekolah dasar setiap harinya memenuhi gedung ini dan menikmati pameran yang ada.
Event History of Trinil Mendapat Sambutan Antusias Warga. Trinil adalah situs paleoantropologi di Indonesia yang sedikit lebih kecil dari situs Sangiran. Tempat ini terletak di Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Trinil merupakan kawasan di lembah Bengawan Solo yang menjadi hunian kehidupan purba, tepatnya zaman Pleistosen Tengah, sekitar satu juta tahun lalu.
Pada tahun 1891 Eugène Dubois, yang adalah seorang ahli anatomi menemukan bekas manusia purba pertama di luar Eropa (saat itu) yaitu spesimen manusia Jawa. Pada 1893 Dubois menemukan fosil manusia purba Pithecanthropus erectus serta berbagai fosil hewan dan tumbuhan purba.
Harapannya dengan memperkenalkan lebih dekat museum trinil dengan acara yang lebih kekinian tentunya agar cagar budaya situs purbakala ini mampu untuk dilestarikan dan dioptimalkan keberadaannya sebagai salah satu destinasi wisata di Ngawi. (kn/cse)