NGAWI – Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf) Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) kabupaten Ngawi menggelar pelatihan batik sebagai salah satu kegiatan pengembangan sumberdaya.
Selama tiga hari di akhir September, pelatihan batik tersebut menggandeng salah satu pelaku usaha batik dengan brand Enjang Pelangi di desa Sambiroto, kecamatan Padas yang diikuti kurang lebih 30 peserta.
Dari laman Facebooknya, Ajeng Estu Trisnawatie pemilik brand Enjang Pelangi menyampaikan rasa syukurnya bisa berbagi ilmu dengan mereka yang benar-benar niat belajar membatik.
“Suatu kehormatan pula bagi saya, jika apa yang sudah (saling) kami berikan dapat menjadi suatu berkah untuk masa depan,” tulisnya, Kamis (01/20/2020).
Ia juga menyampaikan terimakasih kepada pihak Disparpora Ngawi yang telah memberinya kesempatan dalam berbagi ilmu kepada masyarakat.
Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Bidang Ekraf Disparpora Ngawi Yoyok Sulistiyanto, pihaknya berharap dengan pelatihan batik tersebut kemampuan dan penguasaan teknik membatik peserta bisa meningkat.
“Pada dasarnya membatik di Ngawi ini perlu sentuhan dari kita dengan memberikan ilmu tentang batik itu sendiri,” terang Yoyok kepada media.
Lebih lanjut, Yoyok juga berharap dengan adanya pelatihan batik tersebut mampu memberikan satu inovasi batik lokal Ngawi dan merupakan strategi mendongkrak produk asli Ngawi menuju pasar nasional.
Sementara itu, Kepala Disparpora Ngawi Raden Rudi Sulisdiana, S.Sos., M.Si. menginginkan keberadaan batik khas Ngawi harus terus dibangun secara menyeluruh baik dari sisi inovasi produk maupun manajemennya.
“Semuanya itu agar keberadaan batik Ngawi bisa menjadi ikon khas daerah yang selama ini kurang diminati warga masyarakat,” ujarnya.
Rudi juga yakin bahwa batik Ngawi yang salah satunya dari desa Sambiroto tersebut mampu bersaing di pasar global dengan mutu dan kualitas yang terus ditingkatkan. (cse)