Rencana dibentangnya pilkada serentak bulan September 2015 ikut memecah peta politik di Kabupaten Ngawi. Pasalnya, menjelang hajatan itu pula sejumlah partai politik (parpol) naga-naganya juga ganti nakhoda. Paling dekat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah punya agenda musyawarah daerah (musda) bulan November 2014. Disusul, PDI Perjuangan, Partai Golkar, PPP, Partai Demokrat, PPP tahun depan. ‘’Saya yakin percaturan politik jika jadi pilkada langsung dan dilaksanakan September akan dinamis, semakin seru,’’ ujar sumber tepercaya di lingkungan DPRD Ngawi, kepada Jawa Pos Radar Lawu.
Politikus itu menyebut, pergantian pucuk pimpinan di kabupaten jelas ikut berimbas pada dukungan dan sikap parpol. Meski begitu, sejumlah politikus hampir pasti tetap kembali memimpin. Ini yang masa jabatannya masih satu kali periode. Dijelaskan, kondisi ini jelas membalik peta politik hasil investasi dan komunikasi selama ini terjali. Kemungkinan sejumlah parpol akan memilih bermain di dua kaki. ‘’Dan itu sah saja, dalam politik itu yang ada kepentingan yang abadi,’’ ujarnya.
Selain itu, kosongnya posisi kepemimpinan bupati dan wakil bupati Ngawi definitif karena masa kerja habis pada 27 Juli 2015. Roda pemerintahan bakal dijalankan pelaksana tugas (Plt). Sebab kekosongan itu berpotensi mengikis pamor incumbent sehingga diprediksi mengundang kuda hitam yang tak mudah dikalahkan. ‘’Kekosongan jabatan bupati itu jelas sebagai peluang, ini seksi,’’ jelasnya.
Sementara, Ketua DPC PKB Ngawi Khoirul Anam Mukmin saat dikonfirmasi tidak menampik jika partainya akan melaksanakan musda pada bulan November mendatang. Hanya dia belum bisa menyebut tanggal pasti. Sebab masih menunggu petunjuk teknis. Pun, saat ditanya mengenai apakah parpolnya tetap mendukung bupati incumbent Budi ‘Kanang’ Sulistyono macung kembali sebagai bentuk soliditas parpol yang mendukung Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Gus Anam –sapaan akrabnya- menyebut kemungkinan besar bakal solid. ‘’Kami tidak dapat berandai-andai, yang jelas PKB tetap solid sesuai arahan DPP,’’ ungkapnya.
Sementara, Ketua DPC Gerindra Ngawi Aswan Hadi Najamudin terkesan malu kucing terkait pendekatan partainya dengan Wabup incumbent Ony Anwar. Dia berdalih hingga kemarin partainya belum pernah melakukan komunikasi dengan figur manapun. Meskipun Ony beberapa waktu lalu mengakui jika sejumlah partai yang tergabung dalam KMP sudah menjalin komunikasi. ‘’Informasinya valid atau tidak,’’ ujarnya.
Ditanya seputar pergantian ketua DPC Gerindra yang rencaanya dilakukan Februari 2015, Najam mengaku tidak mengetahui pasti. Sebab dia sudah lima tahun menjabat dan belum ada tanda-tanda diganti. Sedangkan tradisi di partainya pengantiaan pucuk pimpinan dilakukan secara penunjukan langsung DPP. ‘’Di partai kami tidak ada periodeisasi, dan SK-nya tidak terbatas,’’ ungkapnya.
Sementara, Ketua DPD Partai Golkar Ngawi Jefri Arief Kusbudiman menyampaikan kemungkinan baru tahun 2015 melakukan musda. Namun masih menunggu hasil musyawarah nasional (munas) dan musyawarah daerah (musda) provinsi. Pria asal Geneng ini masih memiliki peluang untuk kembali memimpin Golkar karena baru sekali menjabat. Disinggung terkait sikap Golkar dalam pilkada pihaknya masih wait and see. ‘’Ya kita lihat perkembangan saja dulu,’’ pungkasnya.
|RadarLawu