PARON, NGAWI — Kementerian Agama (Kemenag) kabupaten Ngawi bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Islamiyah (STITI) Karya Pembangunan (KP) Paron selenggarakan seminar pra nikah untuk para masyarakat usia siap nikah, Senin (07/10/2019).
Acara yang diberi tajuk Bimbingan Perkawinan Pra Nikah Bagi Remaja Usia Nikah ini diikuti kurang lebih 100 peserta ini dibuka secara resmi olehn Drs. Zainal Arifin, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Ngawi.
Dalam sambutannya, Zainal menyebutkan bahwa angka perceraian di kabupaten Ngawi tiap tahunnya terus bertambah. Seminar tersebut diselenggarakan guna memberikan bekal kepada usia siap nikah agar angka perceraian menurun.
“Saya prihatin dengan angka perceraian yang makin meningkat, semoga dengan diadakannya seminar pranikah ini bisa untuk pembekalan bagi para remaja siap nikah,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa Kantor Urusan Agama (KUA) kabupaten Ngawi akan memberlakukan usia siap nikah yakni diatas 21 tahun.
“Bila usia nikah matang, diharapkan dalam rumah tangga bisa bijak dalam memberikan keputusan,” imbuhnya.
Seminar ini menghadirkan dua pemateri. Materi pertama dibawakan oleh Suroto, Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag kabupaten Ngawi.
Pihaknya memaparkan gambaran berrumah tangga. Dalam kesempatan ini, Suroto juga meminta para peserta membentuk kelompok dan masing-masing kelompok diberikan kasus seputar pernikahan yang selanjutnya dibahas satu per satu di depan seluruh peserta.
Perwakilan kelompok maju untuk memaparkan materi yang telah mereka susun dan membuka forum diskusi. Seluruh peserta aktif berdiskusi hingga semua perwakilan kelompok tuntas membahas materi.
Pemateri kedua, Marwan Joni, Penghulu KUA Kedunggalar menyampaikan materi serta tips mempertahankan rumah tangga. Dengan penuh enerjik, Marwan menyampaikan materi yang diselingi lagu-lagu hits tentang cinta. Cara penyampaian materi yang unik ini membuat para peserta juga bersemangat dan antusias.
Seluruh peserta seminar kali ini mendapatkan buku terbitan Kemenag RI yang berjudul “Fondasi Keluarga Sakinah.” Buku tersebut direkomendasikan sebagai bacaan mandiri bagi calon pengantin. (fri/cse)