“Jika pantainya bersih, pengunjungnya nyaman maka suatu saat akan datang lagi dan tentu perekonomian masyarakat ikut berputar. Harapannya seperti ombak di laut yang tidak pernah terputus, begitu juga dengan rezeki bagi masyarakat Munjungan,” kata Mas Ipin, sapaan akrab Bupati Arifin di Trenggalek, Rabu.
Pesan itu sempat beberapa kali disampaikan Mas Ipin saat menghadiri tradisi Longkangan di Teluk Sumbreng Kecamatan Munjungan, Selasa (27/5) sore.
Sama dengan kegiatan adat dan budaya maritim pada umumnya, beragam pernak-pernik khas jawa mewarnai dalam tiap rangkaian kegiatan. Mulai dari tumpeng agung yang diarak oleh nelayan beserta masyarakat setempat menggunakan pakaian adat jawa hingga sajian-sajian yang ditampilkan lainnya.
Tumpeng agung beserta pernak-perniknya itu kemudian dilarung ke laut.
Ritual adat yang berlangsung secara turun-temurun itu merupakan salah satu ikhtiar wujud syukur masyarakat nelayan atas tangkapan hasil ikan yang melimpah, serta permohonan agar para nelayan diberikan keselamatan saat melaut.
“Adat longkangan ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan secara turun-temurun oleh nelayan Munjungan,” tuturnya.