Iustrasi: Competency – Image from : Innvation in Practices
Menjadilah kemufakatan bersama bahwa pemuda adalah pemegang kendali puncak tertinggi aktivitas produktif. Usia dan tenaga yang masih totalitas memberikan kesempatan besar bagi mereka untuk berkarya nyata, turut menyumbang tata laksana kesejahteraan. Dengan tekadnya yang besar, kesempatan yang luas dan tenaga yang total maka ia akan berproduktivitas optimal. Produktif di setiap langkah dan karya, memberikan sumbangsih pada masyarakat (berkontribusi).
Langkah yang menjadi pertimbangan selanjutnya adalah bentuk kontribusi yang harus dijalani. Kontribusi semisal apakah yang menjadi tuntutan masa kini? Hal demikian membutuhkan telaahan khusus agar tekad, kesempatan dan kemampuan berkarya para pemuda tidak menjadi kesia-siaan. Menggebu namun harus diarahkan, menyesuaikan dengan tuntutan kekinian, mengemasnya secara menarik, mewujudkannya secara apik. Kontribusi efektif dan efisien, tepat pada sasaran.
[title style=”3″]Eksistensi Sebuah Kontribusi[/title]
Terlebih pemuda, yang memiliki antusias tinggi untuk menggapai apa yang diingini. Mengejar apa yang ia harapkan, mengikuti apa yang menjadi keumuman. Karena apa yang dilakukan oleh kebanyakan orang dinilai sebagai kekinian dan menjadi bentuk perwujudan eksistensi yang sesuai. Hakikatnya bukanlah demikian. Penelaahan kritis dan pandangan strategis akan bentuk kontribusilah yang menjadikan pemuda benar-benar menitikan peran kebermanfaatan. Mereka berhasil mewujudkan eksistensi sebuah kontribusi.
Pemuda yang menyandang kodrat dasar untuk senantiasa mengaktualisasikan diri, dengan sentuhan penelaahan dan pemikiran tersebut di atas akan mampu menghantarkan pemuda pada kebermanfaatan. Bukan sekedar mereka (kumpulan ataupun komunitas-komunitas pemuda) yang bergerak nyata untuk dianggap kekinian, atau sekedar mengikuti kebiasaan umum agar nilai konformitas tetap terjaga.
[title style=”3″]Momentum Menakar Kompetensi[/title]
Setelah dipahami harapan ideal kontribusi yang seharusnya diberikan. Maka saat itulah, pemuda lantas menakar kompetensi yang ia miliki. Menakar kompetensi adalah ketika pemuda-pemuda tersebut memiliki keberanian untuk mengerti dan memahami seberapa kapasitas yang mereka miliki. Pemuda berani menakar dan mengejawentahkannya dalam rencana-rencana kerja untuk memberikan kontribusi terbaik di masanya.
Hingga pada akhirnya, pengertian benar-benar dipahami seberapa kapasitas yang mereka punyai dan kontribusi seperti apa yang harusnya mereka jalani. Seiring dengan perjalanan, kapasitas-kapasitas mereka ditingkatkan, dinaikkan. Agar kontribusi semakin meningkat, kebermanfaatan semakin bertambah.
Menakar Kompetensi Pemuda dalam Kontribusi Kekinian
Oleh Erna Dwi Susanti