“Ada dua desa yang kemarin kami bentuk sebagai Destana yakni Desa Pangpong di Kecamatan Labang dan Desa Muarah di Kecamatan Klampis,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bangkalan Geger Heri Susianto di Bangkalan, Senin.
Dengan pembentukan Destana pada dua desa itu, lanjutnya, maka total jumlah Destana yang ada di Kabupaten Bangkalan sebanyak 10 desa.
Delapan desa lainnya masing-masing yaitu Desa Blega di Kecamatan Blega, Desa Telaga Biru di Kecamatan Tanjungbumi, Desa Arosbaya dan Desa Plakaran di Kecamatan Arosbaya, serta Desa Prancak di Kecamatan Sepulu.
Kemudian Desa Dabung, diKecamatan Geger, Desa/Kecamatan Tragah, dan Desa Gebang di Kecamatan Bangkalan.
Baca juga: KPK beri pendidikan antikorupsi pada pelajar Bangkalan
“Yang delapan desa ini telah terbentuk pada 2023, sedangkan yang saat ini dua desa,” katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan Destana merupakan desa yang diharapkan memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan, sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.
Pembentukan Destana itu dilakukan melalui pertemuan koordinasi teknis lintas sektor yang ada di desa itu setelah membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) tingkat desa yang terdiri dari berbagai unsur di desa, dan adanya pengkajian ancaman bencana, kapasitas, dan kerentanan desa.
“Selain itu ada juga rencana penyusunan rencana penanggulangan bencana desa,” katanya.
Sementara itu berdasarkan data BPBD Pemkab Bangkalan, kabupaten itu termasuk kabupaten yang rawan terjadi bencana, seperti banjir, tanah longsor, dan bencana kekeringan.
Sebanyak 12 dari total 18 kecamatan yang ada di kabupaten paling barat di Pulau Madura itu termasuk daerah rawan bencana. Masing-masing Kecamatan Kota Bangkalan, Kecamatan Blega, Arosbaya, Klampis, Burneh, Socah, Kokop, Konang, Geger, Galis, Tanjung Bumi, dan Tragah.
Bencana banjir rawan terjadi di Kecamatan Kota Bangkalan, lalu Kecamatan Blega, Arosbaya, Klampis, Burneh, dan Socah. Sedangkan tanah longsor rawan terjadi di Kecamatan Kokop, Konang, Geger, Galis, dan Tanjung Bumi. Untuk daerah yang rawan kekeringan biasa terjadi di Kecamatan Konang, Geger, Blega, dan Tanah Merah, Bangkalan.
Selain di Bangkalan, pembentukan Destana juga dilakukan Pemkab Sanmpang, Pemkab Pamekasan, dan Pemkab Sumenep.