Pada Hari raya Idul Adha 1435 H, Masjid Baiturrahman menerima 4 ekor sapi ditambah 14 ekor kambing kurban. Menurut ketua panitia, Salimul Amin, setidaknya 1000 paket daging pembagian tersebut terbagi atas dua kelompok. Yakni untuk 900 paket akan dibagikan ke warga sekitar, sedang sisanya dibagikan ke kaum duafa yang sengaja datang ke lokasi, (5/10).
“Untuk tahun ini kita tidak menggunakan kupon akan tetapi pihak panitia akan mengantarkan daging korban ke rumah-rumah warga yang pernah didata beberapa hari sebelumnya sehingga nantinya dipastikan tepat sasaran,” terang Salimul Amin.
Didalam pembagian daging korban panitia yang terlibat tidak kurang dari 50 orang yang berasal dari Ristama (Remaja Masjid Agung Ngawi).
“Masing-masing paket daging seberat satu kilogram dan itupun masih relative dimana tergantung dari banyak atau terbatasnya daging hewan yang ada dan tulang dari daging sapi yang terkandung di dalamnya,” tambahnya.
Sementara NU dan Muhamadiyah dalam merayakan Idul Adha 1435 H tidak sama seperti tahun sebelumnya. Muhamadiyah lebih awal satu hari dalam merayakan hari raya korban yakni pada Sabtu, (04/10), sedang NU lebih memilih satu hari kemudian pada Minggu, (05/10).
“Perbedaan jatuhnya perayaan hari raya korban antara NU dan Muhamadiyah tidak menjadi masalah buat kita yang penting saling menghormati. Karena itjihadnya memakai dasar masing-masing untuk NU sendiri didasari jatuhnya 1 Dzulhijah 1435 Hijriyah jatuh pada 26 September lalu,” kata Mahmudi tokoh NU asal Ngawi.
—SinarNgawi —