FESTIVAL GRAFITASI BUMI – Itulah nama acara yang digagas oleh Kelompok Sadar Wisata Selondo Ngrayudan (Pokdarwis Wisata Ngrayudan) yang bekerjasama dengan Kraton Ngiyom.
Bertempat di Desa Wisata Selondo Ngrayudan diadakan berbagai acara seni dan budaya. Kegiatan ini dilaksanakan dua hari sabtu dan minggu tanggal 20 dan 21 Agustus 2016. Acara ini didukung oleh Dispariapura Kab. Ngawi dan menghadirkan banyak seniman dan budayawan baik dari Kota Ngawi sendiri ataupun dari berbagai daerah lain bahkan ada yang dari luar negeri sebagai pengisi acara. Yang menarik acara Festival Gravitasi Bumi di Selondo ini gratis untuk biaya masuk, hanya membayar parkir kendaraan saja.
Acara dimulai sabtu sore mengumpulkan pasukan semut yang nantinya akan menjadi relawan kebersihan. Dan diadakan lomba menata batu. Menata batu kali ini tidak sembarang menata tumpukan batu. Tetapi batu ditata satu persatu ke atas hingga membentuk seperti menara. Menata juga membutuhkan kosentrasi dan keseimbangan dalam meletakkan batu hingga mampu tersusun dengan baik dan unik.
Di Buper Selondo tampak ramai dengan pengunjung yang perlahan memadati tempat acara. Buper Selondo ini bertempat di Desa Ngrayudan yang berada di lereng G. Lawu. Tempatnya yang asri masih alami ditumbuhi tanaman pinus menambah suasana damai dan udara yang segar. Di area acara juga dibuat panggung sederhana yang bertempat di aliran sungai dengan hiasan janur kuning dan bambu.
Festival Gravitasi Bumi Angkat Potensi Alam Selondo dengan Seni dan Budaya. Yang menarik lagi, pengisi acara dalam Festival Grafitasi Bumi ini begitu banyak. Ada Gondrong Gunanto akrab dipanggil Gon Gun seniman asli Sine yang menjadi pengajar di ISI Solo yang populer di luar negeri, kemudian ada Misbah yang terampil memainkan seruling, kemudian ada Galih Nogo Seno dengan kelompoknya meseleh, Jon dan jins suami istri dari kota di Inggris yang mencintai gamelan.
Acara ini digagas untuk mengangkat potensi alam yang ada dikemas dengan sebuah acara bermutu tinggi didukung oleh budayawan dan seniman berkualitas internasional yang semuanya sukarela membantu. Tidak hanya acara yang berkualitas tetapi sebelum dan sesudah acara digelar tempat harus selalu bersih dari sampah. Bebas dari sampah menjadikan misi untuk mengedukasi bahwa kita bisa membuat acara yang berkualitas dan bermutu tinggi juga bebas dari sampah. Oleh karena itu Pasukan Semut hadir dengan tugas mulianya bersama-sama ikut menjaga kebersihan. Begitu cuplikan paparan dari budayawan Bramantyo Prijosusilo.
Tadi malam acara semakin meriah dengan pertunjukan-pertunjukan seni budaya ada pentas wayang unik dan lain2. Kemudian acara berlanjut hari ini (21/08) yang akan dihadiri Bupati Ngawi Budi Sulistyono serta pagi ini diadakan tasyakuran alam dengan tumpengan kemudian dilanjutkan penampilan seni budaya. (Tq)