Bangun Integritas Pelajar dengan Masa Kesetiaan Anggota. Foto-Khoirul
PADAS – Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober menjadi momen yang tepat untuk para pemuda yang tergabung dalam organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Ngawi untuk membangun integritas dengan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta).
Bertempat di Kecamatan Padas, IPNU dan IPPNU, Sabtu (28/10/2017), sebanyak 65 peserta mengikuti Makesta sebagai bentuk refleksi sinergitas pemuda dalam membangun aspek spiritualitas agama, intelektualitas, dan integritas pembangunan bangsa.
Sebagaimana disampaikan oleh Khoirul Anam, Ketua IPNU Kabupaten Ngawi, kepada redaksi KampoengNgawi, Makesta kali ini menambah rentetan sejarah legalitas IPNU dan IPPNU yang ke-13 dari 19 kecamatan yang ada di kabupaten Ngawi.
Bangun Integritas Organisasi dengan Masa Kesetiaan Anggota. Agenda yang disambut bahagia oleh pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Padas yang meliputi Muslimat, GP. Ansor, Fatayat kegiatan Makesta berlangsung selama dua hari (28 – 29 Oktober 2017).
Dibuka langsung oleh ketua MWCNU Kecamatan Padas, Kyai Mustakim, S.Ag, dengan mauidhoh hasanahnya, ia memberikan sekaligus menghimbau semangat kepada para peserta tentang hikmah memperjuangkan nilai-nilai ideologi ahlussunnah wal jamaah an-Nahdliyah sebagai ajaran Islam moderat, toleran, dan ramah.
Mustakim juga menyampaikan sebuah qishah yang menunjukkan kekuatan ideologi ketuhanan yang dipegang teguh oleh Bilal bin Rabbah dengan mengikuti ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Meskipun tantangan berupa siksaan datang menghantam Bilal, namun keteguhan ia pegang sebagai pedoman haq yang dapat menjadikan dirinya istiqomah dalam jalan yang ditempuh.
“Melalui cuplikan qishah tersebut, kader pemuda IPNU dan IPPNU diharapkan dapat mengambil ibroh untuk kemudian diimplementasikan menjadi kader Nahdlatul Ulama yang siap memberikan kontribusi nyata dalam aspek keagamaan, kebangsaan, dan keutuhan NKRI,” terang Khoirul.
Ia juga menegaskan bahwa jam’iyyah Nahdlatul Ulama merupakan jam’iyah terbesar yang berpedoman pada asas-asas hubbul-wathon (cinta tanah air) sebagai upaya mempertahankan keutuhan bangsa. (kn/cse)