Harga hewan kurban di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, naik menjelang Hari Raya Idul Adha 1435 Hijriah yang jatuh pada tanggal 5 Oktober 2014 mendatang.
“Harga hewan kurban mulai naik. Kenaikan diperkirakan mencapai 25 persen dari kondisi normal akibat banyaknya permintaan,” ujar Kepala UPT Pasar Hewan Ngawi, Bambang Hariyadi, kepada wartawan, Sabtu.
Menurut dia, kenaikan harga untuk komoditas sapi berkisar antara satu hingga dua juta Rupiah per ekor dari harga biasa. Sedangkan kambing naik sekitar Rp500 ribu.
Kenaikan harga menjelang Hari Raya Idul Adha adalah wajar. Meski demikian, kondisi tersebut tetap harus dipantau. Salah satu cara pemantauan adalah dengan mengamati fluktuatif harga, menyiapkan stok sapi dan kambing yang cukup di pasaran serta layak konsumsi.
Sejauh ini, stok hewan kurban di wilayah Ngawi sangat mencukupi. Untuk stok sapi misalnya, diketahui sangat melimpah dengan jumlah populasi mencapai 14.000 ekor.
“Seandainya ada kekurangan, antisipasinya adalah dengan mengambil sapi dari daerah lain. Namun, kami tetap selektif, hal itu sebagai langkah pencegahan penyakit pada sapi agar layak dikonsumsi,” terangnya.
Selain memantau harga dan stok, pihaknya dengan menggandeng Dinas Peternakan setempat juga memantau kondisi kesehatan hewan kurban. Biasanya, dinas terkait akan turun ke pasar untuk memeriksa kesehatan hewan kurban yang dijual.
Salah satu pedagang di Pasar Hewan Ngawi, Joko, mengatakan, harga satu ekor sapi dewasa jenis peranakan saat ini dapat mencapai Rp17 juta. Harga tersebut naik Rp2 juta sejak sepekan terakhir.
“Sedangkan, untuk satu ekor kambing, saat ini telah mencapai harga Rp2,7 juta atau naik Rp500 ribu dari harga sebelumnya,” kata Joko.
Ia memprediksi harga tersebut akan semakin naik saat mendekati hari H perayaan Idul Adha. Sementara, harga sapi lokal justru mengalami penurunan. Hal itu karena banyaknya sapi peranakan dari luar daerah yang masuk ke wilayah Ngawi.
|AntaraJatim