“Setelah sempat jebol akibat terjangan banjir lahar dingin Semeru, Jembatan Kloposawit sudah rampung diperbaiki dan jalan sudah bisa dilalui masyarakat,” kata Penjabat (Pj) Bupati Lumajang Indah Wahyuni dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Rabu.
Ia mengatakan perbaikan jembatan tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) provinsi setempat untuk memastikan keamanan dan kelancaran akses transportasi di wilayah terdampak.
Selain memperbaiki fondasi jembatan, lanjut dia, tanggul di sekitar jembatan bailey Kloposawit juga diperkuat untuk mencegah luapan banjir lahar dingin Semeru memasuki kawasan permukiman warga.
“Tanggul yang kemarin rusak sudah diperbaiki oleh Dinas PU SDA dengan panjang bronjong 185 meter dan tinggi 10 meter. Pengerjaannya hampir selesai. Selain itu, strip-strip dibuat untuk mengarahkan aliran air agar tidak merusak infrastruktur,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada Jembatan Kloposawit karena upaya perbaikan juga mencakup jembatan-jembatan lain yang mengalami kerusakan akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.
“Total ada 11 jembatan yang mengalami kerusakan akibat banjir lahar dingin Semeru dan satu jembatan diantaranya sudah selesai diperbaiki. Semua perbaikan infrastruktur dilakukan secara bertahap,” tuturnya.
Baca juga: Jembatan Kloposawit Lumajang terputus akibat banjir lahar Semeru
Ia mengatakan lima jembatan lainnya sedang dalam proses pembangunan dan pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang terus berkomunikasi dengan pemerintah pusat untuk menyelesaikan pembangunan jembatan-jembatan tersebut.
“Dengan rampungnya perbaikan Jembatan Kloposawit, maka diharapkan akses dan mobilitas warga kembali lancar, sehingga aktivitas ekonomi dan sosial dapat pulih seperti sediakala,” ujarnya.
Pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan perbaikan dan pembangunan infrastruktur demi kesejahteraan warga di kabupaten setempat.
Sebelumnya banjir bandang lahar dingin Gunung Semeru menerjang jembatan bailey di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, pada 18 April 2024. Jembatan yang baru berusia kurang dari satu tahun ini mengalami kerusakan pada sisi tertentu sehingga tidak dapat digunakan sebagai jalur penghubung ke Desa Tumpeng.