GERIH — Jika kita berkunjung ke salah satu masjid yang berada di Desa Gerih, Kecamatan Gerih, tepatnya di Pondok Pesantren Miftakhul Huda, kita akan mendapati bangunan masjid yang unik.
Masjid Al Hajar, dikenal dengan nama Masjid Batu di lokasi ini, tiang utamanya dibangun dengan 45 bongkah batu andesit. Masjid unik ini dibangun oleh Kyai Haji Ali Manshur, sang pemilik pondok pesantren yang merupakan warga Desa Gerih, Kecamatan Gerih pada tahun 2010.
Tiang yang juga memajang batu akik sebagai dekorasinya ini dikabarkan mempunyai berat 10 hingga 18 ton. Selain itu, hampir seluruh bangunannya menggunakan batu mulia ukuran raksasa. Konon ceritanya, batu-batu yang digunakan sebagai bahan utama bangunan ini merupakan batu alami yang berasal dari Kabupaten Pacitan. Bentuk batu tiang penyangga masjid bukan pahatan tangan manusia, melainkan bentukan alami. Sehingga terkesal natural.
Jika kita perhatikan, ada salah satu batu tiang penyangga masjid yang kondisinya berlubang. Menurut cerita, lubang pada batu penyangga tersebut adalah bekas jari Sunan Kalijaga. Keunikan lainnya, di dekat mimbar terdapat batu raksasa seberat 10,3 ton berwarna Merah Hati Ayam. Batu tersebut dijadikan prasasti nama dan tanggal pembuatan masjid, serta tulisan ayat-ayat Al Quran.
[columns count=”2″]
[column_item][image src=”https://kampoengngawi.com/images/news/2018/masjid-batu-ngawi-1.jpg” width=”300″ title=”Masjid Batu Gerih Ngawi” align=”right”][/column_item]
[column_item][image src=”https://kampoengngawi.com/images/news/2018/masjid-batu-ngawi-2.jpg” width=”300″ title=”Masjid Batu Gerih Ngawi” align=”right”][/column_item]
[/columns]
[columns count=”2″]
[column_item][image src=”https://kampoengngawi.com/images/news/2018/masjid-batu-ngawi-3.jpg” width=”300″ title=”Masjid Batu Gerih Ngawi” align=”right”][/column_item]
[column_item][image src=”https://kampoengngawi.com/images/news/2018/masjid-batu-ngawi-4.jpg” width=”300″ title=”Masjid Batu Gerih Ngawi” align=”right”][/column_item]
[/columns]
Dari penuturan Kyai Haji Ali Manshur, ia mempunyai ide untuk membangun masjid dari bahan batu raksasa ini berawal dari keinginannya untuk memiliki masjid yang berkualitas dan kuat. Dari seseorang di daerah pantai selatan, ada sebuah kabar bahwa ada masjid peninggalan Walisongo yang gagal dibangun dan batu-batunyanya masih ada di lokasi.
Dari informasi itu, Kyai Haji Ali Mansur mengambil batu-batu itu untuk dijadikan bahan bangunan masjid yang ia bangun. Untuk mengangkut ratusan batu raksasa tersebut diperlukan beberapa truk besar yang disewa khusus.
Desain Masjid Batu Unik di Desa Gerih ini mirip dengan Masjid Agung Demak. Dari informasi yang didapatkan redaksi, pembangunan Masjid Batu Unik di Desa Gerih ini menghabiskan dana miliaran rupiah. Meskipun nampak seperti belum jadi, namun aktivitas di masjid ini sudah dilakukan seperti biasa. (kn/cse)