Mau Terus Berlangganan Banjir ? Pertanyaan ini pastinya kita semua sudah tahu jawabannya. Setiap orang pastinya tidak suka berlangganan hal yang buruk. Menerima sesuatu yang buruk terjadi terus setiap waktu, setiap tahun, seperti sebuah hal yang rutin terjadi.
Tak hanya dirasakan oleh warga di Kecamatan Kwadungan, Padas, Geneng, maupun Ngawi yang setiap tahunnya mendapat “kiriman” banjir yang konon katanya merupakan efek dari sungai Bengawan Solo dan Kali Madiun yang meluap. Namun juga setiap masyarakat yang pernah mengalami banjir di manapun berada.
Setiap hal tentunya ada pendekatan – pendekatan yang terbaik untuk dilakukan pencegahan. Untuk dikaji lebih dalam dan dibuat sebuah perhitungan dan atau kewaspadaan. Entah siapa yang harus bertanggungjawab atas terjadinya sebuah “bencana” namun tentunya semua itu adalah ulah dari tangan – tangan manusia juga.
Terlepas dari apa yang terjadi dan dialami sebagian warga Ngawi yang rumahnya terendam luapan air dari bengawan solo dan atau kali madiun yang secara umum disebut dengan banjir ini, tentunya setiap mereka yang ahli harus bersikap lebih waspada dan mengkaji secara ilmiah.
Jika dalam kesiapsiagaan dan kewaspadaan sudah dilakukan oleh Badan yang secara fungsi adalah menanggulangi bencana di setiap daerah rawan, tentunya sudah menjadi tugas pokok dan fungsinya untuk membuat kajian lebih dalam tentang sebuah perencanaan berdasar evaluasi setiap kejadian agar tidak terulang setiap waktu dan menimbulkan banyak kerugian.
Hal yang terjadi setiap tahun, lokasi yang sama, kerugian yang kemungkinan sama pula, tentunya sudah menjadi sesuatu yang digarisbawahi untuk dilakukan perbaikan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah tentunya punya kearifan untuk melakukan kajian ini. Untuk membuat sebuah studi dan belajar dari hal – hal yang terjadi, pastinya bisa menentukan apa yang harus dilakukan ke depan.
Ini juga merupakan tanggung jawab moral bagi kita semua untuk siap siaga, tanggap, dan waspada terhadap bencana apapun yang ada di sekitar kita. Siapa yang akan memberikan kita edukasi? Tentunya dimulai dari daerah kita sendiri. Pemerintah kita yang pastinya bisa memberikan kita solusi.
Kita harusnya sama – sama kaji dengan para ahli dengan perhitungan yang matang, berkonsultasi dengan mereka – mereka yang mempunyai bidang keahlian, insyaAlloh akan ada sebuah solusi yang tentunya akan mengurangi dampak – dampak, ataupun menghilangkan efek dari sebuah “luapan” air sungai.
Mari…
- Kita kaji lebih dalam secara ilmiah (Problem Identification)
- Kita Konsultasikan dengan Ahlinya (Brain Storming)
- Kita Buat perencanaan penanggulangan lebih matang (Contingency Plan)
- Kita jalankan program – program taktis penanggulangan bencana (Do – Action)
- Kita Evaluasi dan terus lakukan perbaikan. (Evaluating and Continous Improvement)
Mau Terus Berlangganan Banjir? Tentu Tidak bukan?
Editorial Redaksi