Mengemas Ulang Definisi Merdeka (1)
Ditulis Oleh Sukamto – Pemerhati Ngawi
Menyoal tentang merdeka, Indonesia telah 71 tahun mengikrarkan kemerdekaan. Merdeka di atas penjajahan, merdeka di atas kesewenang-wenangan penindas hak kemanusiaan manusia. Agustus telah ditetapkan sebagai bulan merdeka dengan tanggal 17 sebagai hari prosesi dan seremonial pengibaran pusaka merah putih serta pelantunan lagu Indonesia raya. Sekali lagi, itu adalah perlambangan definisi dari ‘merdeka’.
Mahalnya Kemerdekaan
Seiring perjalanan 71 tahun kemerdekaan negeri ini, seremonial-seremonial penyerta mengantarkan penduduk negeri pada pemahaman bagaimanakah perjuangan para pahlawan merebut merdeka, dari kemenangan dalam hiruk pikuk adu senjata dan strategi perang, mengupaya untuk menang, keluar sebagai pemenang. Penyampaian cerita perjuangan dan riwayat sejarah yang panjang lebar dikemas dengan sarana edukasi yang menarik, seperti halnya dengan festival pawai pembangunan yang secara rutin dilaksanakan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Pawai pembangunan yang dikemas dengan karnaval tersebut seringkali tersajikan dengan tampak megahnya, dengan menyajikan beragam tradisi dan penampilan yang disetting untuk menggambarkan sejarah masa lalu, konsepsi dan wacana pembangunan serta lain sebagainya.
Kemegahan dan kemeriahan pawai selalu memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk turut menjadi saksi perhelatan tahunan tersebut. Festival demikian senantiasa berbanding lurus dengan anggaran pembiayaan yang harus dikeluarkan. Dengan diikutsertai peserta dari sekolah-sekolah dari SD sampai SMA, instansi pemerintahan, swasta dan kelembagaan lain juga turut memeriahkan. Masing-masing akan menampilkan karya yang spektakuler, berlomba menjadi yang terbaik, termeriah satu dibanding lainnya untuk merebutkan sebuah tropi sebagai pemenang. Hingga tak jarang sekolah sekolah rela mengeluarkan dana yang tak sedikit ada yang puluhan juta bahkan ratusan juta.
|Bersambung ke : Mengemas Ulang Definisi Merdeka (2)