Proses pencarian korban di Ponorogo. Foto-Humas Kemensos
PONOROGO – Duka menyelimuti warga Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Longsor yang terjadi 1 April 2017 selain mengakibatkan warga tertimbun, tak sedikit yang mengalami luka akibat tanah longsor. Kendaraan wargapun tak sedikit yang tertimbun bencana ini. Sedikitnya 23 rumah warga tertimbun tanah dan hancur.
Bencana ini sudah menjadi bencana nasional, Tim dari provinsi Jawa Timur telah turun ke lokasi, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa pun sudah mengunjungi lokasi bencana yang masuk dalam wilayah eks karesidenan Madiun itu serta mengucurkan dana bantuan senilai Rp. 1,3 Miliar.
Dari Ngawi, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten telah diberangkatkan beserta beberapa peralatan untuk membantu di lokasi longsor.
Ngawi Peduli dan Bergerak untuk Ponorogo. Selain itu, tidak sedikit pula dari komunitas kemanusiaan melakukan kegiatan penggalangan dana untuk para korban di Ponorogo. Mulai dari kampanye di media sosial hingga aksi di jalan – jalan. Ini merupakan salah satu bentuk solidaritas kemanusiaan dari seluruh masyarakat Ngawi untuk Ponorogo.
Ada dari Ngawi Peduli, Explore Ngawi, Tim Sedekah Nasi, Bulan Sabit Merah Indonesia cabang Ngawi, KampoengBerbagi, dan beberapa komunitas lain melakukan aksi penggalangan dana dan menyusun rencana untuk penyaluran bantuan serta pengadaan Trauma Healing untuk anak di lokasi bencana.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 300 jiwa masih mengungsi di rumah kepala desa dan kerabat terdekat. Dari 35 KK atau 128 jiwa yang terkena dampak langsung, 100 jiwa berhasil menyelamatkan diri dan 28 jiwa tertimbun longsor.
Kita doakan semoga semua yang tertimpa musibah ini diberikan kesabaran dan mari terus bergerak untuk membantu para korban bencana sesuai kemampuan kita. (kn)