Ngawi Turut Ramaikan FLP Writing Camp 2017. Foto-Friliya
MOJOKERTO – Menjadi angin segar bagi para pecinta literasi, pada 19-20 Agustus 2017 Forum Lingkar Pena (FLP) Sidoarjo bekerja sama dengan FLP Jawa Timur (Jatim) menggelar acara Writing Camp Forum Lingkar Pena se-Jawa Timur di Villa Puri Gendhis Trawas, Mojokerto.
FLP dari berbagai cabang seluruh Jawa Timur tak terkecuali Ngawi turut andil dalam acara tersebut. Dari Ngawi diwakili oleh Andika Fendi Gunawan, Anang Wahyudi, dan juga Friliya Aika yang meskipun masih tercatat sebagai anggota FLP Jombang namun saat ini berdomisili di Ngawi.
Selain dari Ngawi, peserta Writing Camp 2017 ini ada yang berasal dari Malang, Sumenep ,Probolinggo, Bangkalan, Lumajang, Jember, dan Blitar. Dibuka dengan beberapa sambutan dari Abdul Rozikin selaku ketua panitia, dilanjutkan oleh Ika Safitri, Ketua FLP Sidoarjo, dan Rafif Amir Ahnaf Ketua FLP Jatim yang dilanjutkan langsung dengan materi.
Beberapa agenda dalam Writing Camp 2017 hari pertama antara lain adalah materi Blogging, materi Film, Sesi Ta’aruf (Perkenalan), dan Api Unggun memeriahkan kegiatan yang sarat akan berbagai kreatifitas ini. Sedikitnya 100 peserta mengikuti kegiatan ini yang berasal dari berbagai kalangan dan berbagai karakter unik. Salah satu peserta mengaku punya gangguan konsentrasi (Autis) ada juga peserta yang sedang berjuang melawan bipolarnya (gangguan mental yang menyerang kondisi psikis).
“Saya senang bisa bergabung FLP dan berkenalan dengan teman-teman FLP dari berbagai cabang se-Jatim yang sudah banyak makan asam garam dalam dunia penulisan,” tutur Anang Wahyudi salah satu peserta dari Ngawi yang mengaku masih anggota baru FLP.
Ngawi Turut Ramaikan FLP Writing Camp 2017. FLP Ngawi kembali bangkit dan turut aktif menjadi peserta yang digawangi oleh Andika Fendi Gunawan. Pada agenda Musyawarah Nasional (Munas) FLP 2017 di Bandung awal November nanti, Ngawi siap memberikan suaranya untuk pemilihan Ketua FLP Nasional periode 2017 -2021.
Hari kedua (20/08/2017), materi yang disampaikan kepada peserta antara lain “Cerpen Anak” oleh Bunda Umi Kulsum (FLP Jombang) dan “Tips Lolos Penerbitan Besar dan Media” oleh Arul Chandra.
Materi di hari terakhir ini lebih dari 50% dalam bentuk praktik, peserta diminta langsung menuliskan cerpen anak dan membuat sinopsis untuk selanjutnya melakukan simulasi penyerahan naskah novel ke penerbit. Selain itu, kegiatan juga diisi dengan outbond dan foto bersama.
Tidak semua peserta dikaruniai kesempurnaan, namun mereka mempunyai semangat belajar yang sama, sama-sama ingin jadi penulis yang hebat. Meski semua materi sudah berakhir, seluruh peserta diberi kesempatan sekaligus tantangan oleh penerbit “Satoe” untuk menulis serta merampungkan naskah novelnya dalam 30 hari. Bagi yang berhasil sampai batas waktu 20 September 2017 penerbit “Satoe” akan menerbitkan naskah tersebut secara cuma-cuma. (kn/friliya/cse)