Nusantara Bersatu, Bhineka Tunggal Ika. Foto-Bambang Irawan
Gempita politika dan riuhnya suhu dinamika masyarakat negeri tercinta akhir-akhir ini mengundang keprihatinan sebagian masyarakat. Berbagai isu dan wacana kebangsaan terus melebar, dan tak jarang membuat para tokoh-tokoh bangsa saling bergesek-pandangan sehingga masyarakat akar rumput ikut terbawa arus dan seolah menjadi bola salju yang kian memperbesar jurang perbedaan.
Bangsa Indonesia memang majemuk, beragam suku agama dan kebudayaan. Namun sebenarnya disinilah potensi luar biasa ini berawal, dan harusnya menjadi modal besar untuk pembangunan nasional hingga bisa menjadi bangsa yang mandiri, bersatu dan berdaulat. Kita sebagai elemen bangsa tentu mempunyai peran dan tanggungjawab yang sama untuk terus menjaga keharmonisan dan stabilitas negara agar senantiasa bernuansa sejuk, damai dan bersatu demi suksesnya arah pembangunan bangsa.
[quote]
“Semangat inilah yang kini harus mulai ditanamkan kepada semua elemen masyarakat khususnya generasi pelajar dan para pemuda harapan bangsa. Berbagai problematika bangsa ini harus bisa menjadi momentum untuk terus melakukan perbaikan dan introspeksi bagi rakyat dan penguasa agar senantiasa menjaga nilai-nilai luhur Bhinneka Tunggal Ika. Bangsa ini harus menjadi bangsa yang terhormat, bangsa yang hebat, bangsa yang tidak mudah goyah dan berpendirian kuat dalam menghadapai bahaya kekuatan asing yang merongrong kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk selamanya Indonesia adalah kita dan milik kita bersama, bukan mereka yang ingin memecah belah persatuan, bukan mereka yang ingin merebut kedaulatan dan bukan pula mereka yang hanya ingin mengeruk kekayaan di negeri ini ”.
[/quote]
Poin-poin penting dalam kerangka menumbuhkan semangat membara membakar gelora nasionalisme yang disampaikan oleh Dandim Ngawi pada saat Apel Nasional Nusantara Bersatu di Alun-Alun Merdeka Ngawi, 30 November 2016 kemarin seolah menghentakkan kepada kita, sebuah titik tolak keberanian untuk terus menjaga keberagaman dan menumbuhkan wawasan kebangsaan.
Senada dengan Dandim, Bupati Ngawi juga berpesan kepada seluruh peserta untuk senantiasa menjaga semangat Bhinneka Tunggal Ika, saling tolong menolong dan memupuk semangat gotong-royong dalam membangun perekonomian bangsa.
Acara yang digagas oleh Kodim 0805 Ngawi ini didasari semangat penguatan komitmen NKRI harga mati yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Dengan mengusung tagline Nusantara Bersatu, Indonesiaku Indonesia Kami Indonesia Kita Bersama, Bhinneka Tunggal Ika, kalimat sakti ini diharapkan bisa membius seluruh masyarakat Ngawi untuk terus menjaga kerukunan, kesejukan dan menumbuhkan semangat saling menghargai sesama.
Tak kurang dari 13 ribu orang memenuhi alun-alun terbesar di Pulau Jawa ini sejak pukul 07.00 waktu setempat. Peserta didominasi oleh para pelajar SMP dan SMA dalam kota dan komunitas pemuda dan juga ratusan simpatisan beberapa partai politik di Ngawi. Hadir pula Ketua DPRD, Kapolres, seluruh jajaran forkopimda, dan para guru di lingkungan Kabupaten Ngawi.
Selain orasi kebangsaan, acara ini juga dimeriahkan dengan suguhan tarian bernuansa perjuangan dari SMAN 1 Ngawi serta unjuk kebolehan baca puisi bertema kebangsaan dari beberapa siswa dan guru SMAN 2 Ngawi.
Menurut Ustadz Bambang Irawan, salah satu peserta yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Ngawi menyampaikan pandangan bahwa “Tidak ada yang perlu dikhawatirkan atas negeri ini, tatkala semangat membangun dan bersatu bisa tertanam dalam jiwa pemudanya”. Selain itu dia juga berharap semoga acara yg didominasi kalangan muda tadi bisa menjadi langkah awal menanamkan kecintaan terhadap NKRI. (alfa)