Torehkan prestasi diraih Ngawi pada ajang Nominator Apresiasi Kinerja Program Pengendalian Inflasi Bank Indonesia 2016. Penghargaan bergengsi yang diterima Kelompok Padi Organik Komunitas Ngawi Organic Center (KNOC) itu diserahkan pada 24-25 April 2016 oleh Bank Indonesia (BI). Komunitas yang bergerak bidang pertanian itu berada di bawah binaan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Disperta TPH) Ngawi. Penghargaan tersebut diberikan langsung Gubernur BI Agus DW Martowardojo ke Bupati Ngawi Budi ‘Kanang’ Sulistyono di Kantor Pusat BI, Jalan Thamrin, Jakarta. ‘’Ini hasil kerja keras yang dilakukan Ngawi dalam menerapkan pengembangan padi organik,’’ tutur Bupati Kanang.
Padi Organik Ngawi Raih Prestasi Bergengsi. Ngawi dinobatkan sebagai pemenang utama dari 13 nominator lainnya. Tema yang diangkat merupakan program Disperta dalam mengangkat padi organik sebagai mitra Kantor Pembantu Wilayah (KPW) BI Kediri. Ngawi dianggap yang terbaik berdasarkan beberapa kriteria seperti modal sosial yang kuat, kelembagaan, kepemimpinan dan visi, kemitraan dan networking, pemberdayaan ekonomi masyarakat, akses pasar, infrastruktur yang mendukung, inovasi, kompetensi dan keahlian, ramah lingkungan,serta dukungan stakeholder. ‘’Alhamdulillah Ngawi jadi pemenang utama,’’ ujarnya seperti dikutip Radar Madiun.
Kanang mengungkapkan, saat ini pusat pertanian organik di Ngawi ada di Desa Guyung, Gerih. Selain menghilangkan ketergantungan pupuk kimia, pengembangan budidaya beras organik juga memberikan keuntungan lain di bidang ekonomi. Misalnya pupuk yang digunakan memanfaatkan kotoran ternak dan bahan alami lainnya. Hal tersebut dapat mengembalikan unsur hara tanah. Berbeda dengan pupuk kimia yang justru merusak kandungan nutrisi tanah jika terlalu sering digunakan. Itu juga bisa jadi pemecah masalah kekurangan pupuk kimia selama ini. ‘’Selain itu harga jual padi organik juga jauh lebih tinggi dari yang non organik,’’ terangnya.
Kepala Disperta TPH Ngawi yang juga pembina KNOC Marsudi mengungkapkan, Kegiatan Apresiasi Kinerja Program Pengendalian Inflasi itu juga untuk mendorong dan menginspirasi program pengendalian inflasi.Melalui refleksi dan koordinasi pelaksanaan program di daerah khususnya untuk komoditas seperti komoditas pangan dan hortikultura.Atas prestasi itu pula, KNOC Ngawi diganjar dengan hadiah uang tunai Rp 50 juta dan mengikuti bimbingan teknis (Bintek) ke Jepang. ‘’Jadi bisa menyebar ke beberapa daerah lain dan meningkatkan branding Ngawi sebagai penghasil beras organik,’’ ungkapnya.