NGAWI — Perpustakaan kini bukan lagi hanya sebagai satu tempat untuk membaca ataupun meminjam buku saja. Namun, perpustakaan sudah berubah menjadi fasilitas bagi masyarakat untuk pengembangan potensi.
Perubahan perpustakaan ini dikenal dengan istilah perpustakaan berbasis inklusi sosial, sehingga ada banyak hal yang bisa dilakukan, dikerjakan, disinergikan, dalam upaya memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan berbagai hal.
Seperti halnya yang diagendakan hari ini, Selasa (10/11/2020), ada sharing session dari salah satu komunitas Informasi dan Teknologi di kabupaten Ngawi yang fokus pada riset teknologi. Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan dari berbagai sekolah tingkat SMA/SMK.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusda) Kabupaten Ngawi bekerjasama dengan komunitas Ngawitekno mengupas materi tentang desain website dalam tajuk Sharing Session Web Design for Millenials.
Adapun pemateri yang dihadirkan adalah Aliff Nur Ghozali sosok trainer di bidang pendidikan yang juga seorang motivator dan hypnoterapist. Ia berkolaborasi dengan Amir Zuhdi Wibowo, seorang programmer dan creative preneur yang punya berbagai pengalaman di dunia digital.
Ada kurang lebih 30 peserta dari SMKN 1 Ngawi, SMK PGRI 1 Ngawi, SMK PGRI 4 Ngawi, SMK PGRI 6 Ngawi, SMK Modern, dan SMAN 1 Kendal yang didampingi oleh pembina dari sekolah masing-masing.
Para pelajar terlihat antusias karena agenda juga dikemas dengan games menarik sehingga tidak membosankan. Peserta juga diberikan kesempatan untuk bertanya, sehingga ada diskusi dua arah yang lebih menarik.
Seluruh rangkaian kegiatan yang diselenggarakan nampak tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yaitu dengan menggunakan masker, face shield, dan menjaga jarak. (kn)