“Ada dua jenis pupuk bersubsidi yang bertambah, yakni Urea dan NPK,” kata Kepala Bidang (Kabid) Produksi Pertanian pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Pamekasan Andi Ali Syahbana di Pamekasan, Jawa Timur, Minggu (14/7).
Ia menuturkan, sebelumnya alokasi pupuk bersubsidi jenis Urea sebanyak 14.289 ton.
“Saat ini menjadi 24.413 ton atau bertambah sebanyak 10.124 ton,” kata Andi.
Baca juga: Pemkab Pamekasan bantu petani garam lewat program integrasi pengelolaan tambak
Pupuk NPK bertambah sebanyak 10.812 ton, dari sebelumnya 12.309 ton menjadi23.121 ton.
“Hingga Juni 2024, serapan untuk pupuk Urea sebanyak 5.456 ton, sedangkan untuk NPK sebanyak 3.424 ton,” katanya.
Dengan demikian, sambung Andi, jumlah total pupuk bersubsidi yang terserap sebanyak 8.885 ton dari total kuota sebanyak 47.534 ton.
Kabid Produksi Pertanian DKPP Pemkab Pamekasan Andi Ali Syahbana lebih lanjut menjelaskan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi serapan pupuk kali ini rendah.
Di antaranya, karena saat kemarau seperti sekarang ini banyak petani yang tidak menanam padi dan jagung.
“Sebab alokasi pupuk bersubsidi ini hanya untuk padi dan jagung, sedangkan petani kita sekarang ini banyak yang menanam tembakau,” katanya.
Sesuai ketentuan, jenis tanaman tembakau tidak bisa menggunakan pupuk bersubsidi