Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Senin, menyatakan bahwa keseluruhan aset tidur tersebut saat sedang diupayakan memiliki sertifikat.
“Kami tata lagi, masih banyak, karena semuanya adalah aset pemerintah yang selama ini tidak terpakai dan terbengkalai. Saya manfaatkan kembali untuk masyarakat,” kata Eri.
Aset itu ada di beberapa wilayah, seperti di kawasan Nambangan, Sememi dan Made. Ketiga lahan di sana diproyeksikan menjadi wisata rakyat.
Sedangkan, satu lahan lainnya ada di Jambangan yang saat ini mulai dilakukan pengerjaan untuk kolam renang dan bozem.
“Kalau sudah menjadi sarana wisata, nanti pelaku UMKM itu bisa banyak yang berjualan di sana. Jadi menggerakkan lagi ekonominya,” ujarnya.
Selain itu, Eri juga menyebut bahwa pemanfaatan lahan aset milik Pemkot Surabaya untuk lapangan olahraga bulutangkis dan gedung serbaguna, salah satunya ada di kawasan Klakahrejo, Kecamatan Benowo.
“Insya Allah bulan ini sudah bisa selesai semuanya. Kemarin kami sudah mengecek di sana juga,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan proses sertifikasi 1.100 aset “idle” saat ini sudah memasuki pengecekan administrasi hingga yuridisnya.
“Memang proses sertifikasi harus clean and clear. Kami nanti masih dalam proses tahap awalnya dan dokumennya itu terpenuhi, baru kami lakukan proses selanjutnya,” kata Wiwiek.