Penghayatan Kemerdekaan RI-72 Teater Magnit Ngawi. Foto-Friliya
Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ke-72 juga turut dilaksanakan oleh anggota Teater Magnit. Tidak seperti upacara pada umumnya yang biasanya mengenakan seragam rapi, anggota Teater Magnit Ngawi mengenakan pakaian serba hitam. Para Alumni Madrasan Aliyah Negeri (MAN) Ngawi pun turut hadir dalam upacara tersebut, bahkan ada salah satu anggota yang membawa istri serta anaknya yang masih balita.
Pendiri Teater Magnit, Kusprihyanto Namma mengenakan hem dan celana kain hitam serta blangkon warna putih. Upacara berlangsung di halaman parkir MAN Ngawi pukul 10.00 WIB, karena diyakini upacara di tahun 1945 saat pertama kali Indonesia merdeka juga dilaksanakan jam sekian. Peringatan upacara pengibaran bendera oleh Teater Magnit kali ini memang terlihat sederhana dari tahun – tahun sebelumnya.
Lokasi pengibaran bendera tahun sebelumnya di tempat yang tidak biasa, seperti puncak Lawu, pantai Krakal Jogja, Gua Lowo Pitu, Waduk Pondok, atau tempat wisata lainya. Bukan tanpa alasan lokasi pengibaran bendera tahun ini jatuh pada pilihan MAN Ngawi. Pasalnya, Pak Kus (sapaan akrab Kusprihyanto Namma) baru saja mengalami kecelakaan saat hendak survey lokasi hiking di jalur pendakian Lawu, hasil pemeriksaan dokter ada salah satu tulang beliau yang retak. Meski demikian, pada hari ini Kamis, 17 Agustus 2017 beliau bisa hadir dan menjadi Pembina upacara.
Terlihat anggota putri Teater Magnit kompak mengenakan pakaian hitam dan mengenakan pita merah putih di kepala mereka sebagai simbol kemerdekaan. Memang anggota putri dibebaskan memilih warna jilbab namun diwajibkan berpakaian hitam. Karena warna hitam dianggap sebagai warna resmi dari teater. Dengan mengenakan sandal, semua peserta upacara melaksanakan susunan acara upacara bendera dengan hikmat.
Dimulai dari persiapan barisan, dilanjutkan dengan pembacaan detik-detik proklamasi oleh Pak Kus, pengibaran bendera, menyanyikan lagu-lagu kebangsaan dan ditutup dengan do’a. Begitulah upacara bendera yang dilakukan oleh Teater Magnit, sangat terlihat jelas perbedaannya dengan upacara pada umumnya.
“Namun kemerdekaan itu tetap kita peluk bersama, bagaimanapun cara dan pakaian saat melaksanakan upacara kemerdekaan,” ujar salah satu peserta upacara.
Banyak cara memaknai kemerdekaan, beragam cara melaksanakan upacara, namun patutlah kita berbangga hati masih bisa mengibarkan dengan gagah Sang Merah Putih di atas langit. Di ujung acara, semua anggota Teater Magnit berkumpul untuk foto bersama, pun juga Pak Kus selaku pembina Teater Magnit. Seusai foto bersama, semua meneriakan kata “Merdeka”.
Penghayatan Kemerdekaan RI-72 Teater Magnit Ngawi dalam Upacara itu dan dilanjutkan dengan khataman Al-Qur’an serta kirim do’a untuk arwah para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan. (Friliya)