NGAWI — Puluhan penonton memenuhi salah satu ruang di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Ngawi yang merupakan venue pementasan teater malam tadi, Sabtu (17/11/2018).
Mengangkat salah satu judul dari karya Anton Chekov yang legendaris, “Kisah Cinta Hari Rabu,” pementasan kali ini disutradarai oleh Arlifan Peno yang merupakan anggota Teater Magnit Ngawi. Kusprihyanto Namma selaku pembina mengaku bahwa seluruh proses pementasan diserahkan ke anak-anak didikannya ini.
“Pentas produksi ke-134 ini hampir seluruhnya saya serahkan ke anak-anak, agar mereka mandiri,” terang Kus seusai pentas.
Adapun Kisah Cinta Hari Rabu ini menceritakan tentang sosok seorang gadis yang hingga usianya 25 tahun belum mendapatkan jodoh. Menurut perhitungan para orang pintar bahwa hari rabu adalah hari peruntungannya mendapat pendamping hidup.
Si Nona mendaftarkan dirinya ke biro jodoh dan tibalah sang makelar jodoh pada hari Rabu. Si Nona salah menafsirkan, maksud kedatangan makelar tersebut adalah untuk survey kliennya di biro jodoh. Namun malah dikira sang makelar adalah calon suaminya yang datang dari biro jodoh.
Nona membayar jasa sang makelar sebanyak 100 juta yang pada akhirnya dikembalikan karena sang makelar jodoh ingin menikahi si nona. Kisah yang cukup singkat ini dibawakan secara menarik oleh teater Magnit. Nampak beberapa tamu dari Teater Solo, Sine, dan Paron yang kesemuanya mengucapkan selamat atas suksesnya pentas ke-134 ini.
“Teman-teman Teater Magnit membawakan cerita dengan sangat baik, selamat atas kesuksesan pentas ini,” terang Romlan dari teater Peron, Solo.
Teater Magnit Sukses Mengangkat Cerita Karya Anton Chekov Dalam Produksi Pentas ke-134. Tentu saja para anggota tidak langsung puas di pentas produksi kali ini. Karena Minggu (18/11/2018) malam akan ada pentas kedua dari anggota baru teater Magnit Ngawi.(fri/cse)