Bisa jadi menjadi catatan tersendiri bagi rakyat terhadap wakilnya yang duduk di kursi kedewanan selama ini. Contoh kongkrit terjadi di DPRD Kabupaten Ngawi sudah hampir dua pekan pasca Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 lalu. Gedung dewan yang keseharianya terlihat disibukan dengan berbagai kegiatan, kini berubah drastis alias sepi. Dari 45 orang anggota DPRD yang terlihat hanya segelintir wakil rakyat yang masih aktif ‘ngantor’. “Kalau caleg incumbent jadi kembali mungkin enjoy saja ngantor, kalau yang tidak nyantol kursinya pasti ogah-ogahan dan ini jelas faktanya,” terang nara sumber yang namanya keberatan ditulis, Jum’at (25/04).
Menanggapi kondisi tersebut, Teguh Mulyono seorang pengamat politik lokal Ngawi menjelaskan fenomena dewan lama enggan ke kantor itu jelas masuk akal. “Dari sisi psikologisnya kalau mereka yang tidak jadi jelas saja agak kalut dengan perolehan suaranya pada Pileg kemarin, dan ini biasa terjadi dibeberapa daerah lainya, makanya kalau ogah-ogahan kerja sebagai wakil rakyat sangat kita maklumi” katanya. Teguh berharap bagi anggota dewan lama jangan mengabaikan sisa pekerjaanya yang menyisakan waktu 6 bulan kedepan. “Alangkah bijaknya mereka ini berpikir secara jernih yang sudah biarlah berlalu, jangan sampai mereka di cap makan gaji buta,” tandasnya.
Menurutnya, faktor keterpilihan caleg incumbent tidak didasarkan pada kinerja sebelumnya, melainkan ditentukan oleh citra dirinya ditengah masyarakat. Sebagai pengamat politik, Teguh menambahkan, masyarakat sekarang ini cukup simple dalam menentukan pilihannya. Kedekatan kepada masyarakat disekitarnya sebagai faktor utama dalam keterpilihan caleg incumbent itu sendiri. Sementara Dwi Rianto Jatmiko Ketua DPRD Kabupaten Ngawi mengungkapkan memang ada berbagai faktor yang memungkinkan mengganggu kedisplinan para anggotanya dalam mengemban amanah rakyat setelah pesta demokrasi digelar.
Antok demikian panggilan akrab dari orang nomor satu di DPRD Kabupaten Ngawi menilai masih dalam batas toleransi. “Kalau bicara wajib ngantor saya kira tidak ada aturanya yang menyebut demikian, dan saat ini memang belum ada agenda sidang sesuai alat kelengkapan dari masing-masing fraksi, kalau nanti ada kegiatan yang memang membutuhkan mereka saya yakin mereka juga akan ngantor seperti biasanya,” urainya. Dari pantauan media sendiri dari 45 anggota dewan dan 42 orang dewan lainya memang sebelumnya mencalonkan diri kembali mengamankan kursinya untuk periode 2014-2019. Namun, cuma menyisakan 19 orang dewan lama yang berhasil mendulang suara meraih kursi pada periode kedepan.
| Media Aspirasi