BRINGIN, NGAWI — Kekeringan masih melanda sebagian wilayah di kabupaten Ngawi. Darurat air bersih masih dirasakan oleh warga di beberapa desa dan hingga saat ini masih membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Ngawi menyampaikan bahwa dari data yang dimiliki, sedikitnya ada lebih dari 40 desa terdampak kekeringan dan kesulitan mendapatkan air bersih.
Beberapa elemen masyarakat, instansi, lembaga sosial, komunitas membantu kondisi ini dengan pendistribusian air bersih ke titik-titik kekeringan. Seperti halnya yang dilakukan oleh Aksi Cepat Tanggap Ngawi sore ini, Jumat (04/10/2019).
Relawan ACT melakukan distribusi air bersih ke daerah Boan Barat, desa Bringin, kecamatan Bringin. Koordinator Daerah ACT Ngawi, Maihda Munsyi dalam keterangannya menyebutkan bahwa pendistribusian akan masih akan dilanjutkan ke beberapa titik lainnya.
“Kamis kemarin kita di desa Suruh, InsyaAlloh selasa pekan depan kita kirim lagi ke Boan Barat dan Timur,” ujarnya kepada redaksi KampoengNgawi.
Pihaknya juga mempersilakan bagi masyarakat Ngawi yang tentunya tidak terdampak untuk bersama-sama memberikan dukungan dan bantuan dalam distribusi air bersih ini.
Aksi Cepat Tanggap Distribusikan Air Bersih di Kecamatan Bringin. Maihda juga menjelaskan bahwa akhir bulan September lalu, ACT bersinergi dengan beberapa lembaga sosial lain telah mengadakan kegiatan peresmian sumur bantuan di daerah Pule, desa Kenongorejo.
Tahun 2019 ini, desa Kenongorejo, desa Dampit, dan desa Bringin merupakan tiga desa terparah krisis air bersih sesuai data dari BPBD Ngawi. (kn/cse)