“Kondisi kesehatannya bagus,” kata Kepala BBKK Surabaya Rosidi Roslan kepada wartawan di Surabaya, Rabu sore.
Mbah Miskan, sapaan akrab calon haji tertua Indonesia itu, tercatat lahir tanggal 2 Juli 1914, sehingga saat ini usianya 109 tahun.
Kakek tujuh cucu asal Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, ini tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 19 Embarkasi Surabaya.
Hari ini memasuki Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Selanjutnya dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci pada Kamis pagi, 16 Mei 2024.
Veteran pejuang kemerdekaan Republik Indonesia, yang kemudian menjadi Pamong Desa dan bertani itu, sejak muda dikenal gemar bersilaturahim, serta berziarah sekaligus membersihkan makam para kerabatnya.
Selain itu rutin beribadah shalat malam, serta berpuasa sunnah Senin-Kamis dan Syawal.
Mbah Miskan pernah menjalankan ibadah umrah pada 2017 saat usianya 102 tahun, yang meneguhkan tekadnya untuk kembali lagi sebagai jamaah haji.
Putranya kemudian mendaftarkannya haji pada 2019 saat Mbah Miskan berusia 104 tahun.
Tahun ini Mbah Miskan mendapat panggilan ke Tanah Suci sebagai calon haji tertua Indonesia.
“Persiapannya semua alat yang dibutuhkan saya bawa semuanya. Selain itu saya rutin berolahraga setiap pagi,” katanya kepada wartawan yang menemuinya di Asrama Haji Surabaya.
Kepala BBKK Surabaya Rosidi Roslan memastikan setiap jamaah sebelum terbang ke Tanah Suci wajib melalui skrining kesehatan.
“Hasil skrining kesehatan Mbah Miskan tadi kondisinya normal. Saturasi oksigen dan tekanan darahnya bagus,” ujarnya.
Mbah Miskan berangkat ke Tanah Suci bersama putra dan menantunya yang mendaftar haji di tahun 2013, serta besannya yang didaftarkan pada tahun 2019.
“Ya, Mbah Miskan berangkat ke Tanah Suci didampingi keluarganya. Jadi kalau jamaah lanjut usia ada pendampingan itu sangat bagus,” ucap Rosidi Ruslan.