NGAWI — Kebijakan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) terkait Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswanya diubah dari bersifat kegiatan kelompok menjadi individu di tengah situasi pandemi COVID-19 disesuaikan dengan domisili mahasiswa.
Febriyanti Puspita dan Bagus Laksono, mahasiswa Akuntansi (Transfer) Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang melaksanakan KKN COVID-19 batch 3 di kabupaten Ngawi mulai dari 2 Juni sampai dengan 17 Juli 2020 dengan bimbingan Dr. Albertus Sentot Sudarwanto, S.H., M.Hum.
Keduanya melaksanakan KKN di dua tempat yang berbeda. Febri melaksanakan KKN di RT 008 RW Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi, sedangkan Bagus di dusun Gandu, RT 001 RW 002, desa Sambirejo, kecamatan Ngrambe.
Meskipun melaksanakan KKN di tengah kota, Febri mengaku memiliki program kerja unggulan yaitu sosialisasi mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada anak-anak, khususnya anak-anak di lingkungan RT 008 yang sering bermain di luar rumah.
“Anak-anak perlu dibiasakan untuk menerapkan PHBS seperti sering cuci tangan pakai sabun dan memakai masker,” ujar Febri kepada redaksi.
Meskipun anak-anak tidak terbiasa memakai masker karena pengap dan bahkan tidak menyukai masker polos, Febri pun mencoba membagikan masker kepada mereka dengan motif unik dan lucu serta berbahan nyaman.
Program kerja lain dari Febri khususnya untuk warga dewasa adalah yaitu membagikan benih sayur lengkap dengan polibag dan media tanam. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengajak warga sekitar agar lebih produktif dan mandiri dalam menyediakan persediaan dapur ketika di rumah saja.
Selain dua program kerja unggulan tersebut, Febri juga menjalankan program-program pendukung lainnya seperti tutorial membuat jamu rumahan, tutorial membuat masker jahit tangan, dan sosialisasi mengenai adaptasi kehidupan baru melalui daring.
Sementara itu, Bagus Laksono juga punya program menarik yang ia usung dalam KKN COVID-19 di desanya. Ia melakukan pelatihan pengembangan nilai produk berupa pembuatan jahe dan temulawak instan.

Bagus berharap dengan program pelatihan yang ia selenggarakan tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar terutama meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Pemilihan jahe dan temulawak tersebut, karena banyaknya masyarakat sekitar yang menanam di pekarangan rumah. Selain itu ada permintaan yang cukup tinggi di pasar,” jelas Bagus.
Bagus juga melakukan sosialisasi secara daring melalui group pesan dan media sosial seputar pencegahan, penanganan COVID-19, juga adaptasi kebiasaan baru. Selain itu, ia juga membagikan masker kepada warga setempat sekaligus edukasi cara mencuci tangan yang baik dan benar.
Kegiatan lainnya adalah memberikan tempat cuci tangan kepada warga setempat yang memiliki toko/ warung, melakukan gerakan membersihkan mushola, serta melakukan pembagian hasil pengembangan produk yang telah dijalankan.
Febri dan Bagus berharap dengan pelaksanaan KKN COVID-19 UNS tersebut bisa meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk menaati anjuran pemerintah tentang protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Karena mereka mendapati bahwa kesadaran masayrakat dinilai masih kurang. (*/kn)